PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Dahlan Hasan Nasution menyataan bahwa daerah ini masuk ketegori daerah rawan bencana alam type A alias sangat rawan.

Pernyataan ini mengikuti indeks bencana secara nasional. Jenis-jenis bencana tersebut meliputi banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, angin puting beliung dan ancaman gunung berapi.

Itu disampiakan wakil bupati melalui Sekda Madina, Marwan Bakhti Siregar pada acara pembukaan kegiatan penyusunan Rencana Kontigensi Bencana Geologi, Selasa (17/9/2013) di aula Hotel Rindang, Panyabungan.

Dinkatakan, berdasar alam secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis, Madina mengandung keragaman berbagai potensi bencana, baik yang disebabkan oleh alam dan non alam maupun ulah manusia.

“Kejadian bencana di wilayah kita ini pada tahun 2011 sebanyak 34 kejadian. Di tahun 2012 sebanyak 27 kejadian. Hingga September 2013 ini tercatat 12 kali kejadian seperti banjir bandang Sungai Ranto Puran dan Sungai Aek Mata, banjir bandang di Naga Juang, puting beliung di naga Juang,”ungkap Wabup.

Ancaman bencana gempa bumi juga sangat tinggi, baik gempa vulkanologi yang disebabkan Gunung Sorik Marapi maupun gempa bumi tektonik akibat pergeseran patahan bumi.

“Pada tahun 2006 lalu belum luput dari ingatan kita kejadian bencana gempa bumi Muara Sipongi yang mnegakibatkan korban jiwa, ribuan pengungsi, ribuan rumah rusak.” katanya.

“Tahun 2004 amukan lautan Samudra Hindia mengakibatkan tsunami di daerah pesisir Madina, serta berdasarkan deteksi kejadian-kejadian gempa bumi tidak jarang posisi pusat gempa berada di madina,” imbuhnya.

“Melihat tingginya potensi kerawanan bencana di wilayah Madina, saya menghimbau kepada kita semua, kesiapan daerah sebelum terjadi bencana harus ditingkatkan melalui penguatan kelembagaan penanggulangan bencana,” ujarnya.

Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda