Artikel

Membangun Desa Yang Madani Optimalisasi Pemuda Melalui Dana Desa

Oleh: Ahmad Husein

Dana desa yang dialokasikan dari pemerintahan pusat untuk daerah menjadi gerbong menuju desa yang maju, itulah tujuan dari alokasi dana desa. Tetapi dalam praktek di lapangan dana desa tidak dioptimalkan dalam melakukan pembangunan, akan tetapi sering dipergunakan dalam hal yang tidak produktif sehingga dana desa tidak berdampak begitu banyak terhadap kemajuan desa disebabkan kepala desa dalam melakukan  pengelolaan dana desa belum mampu untuk melakukan pengelolaan uang dana desa.

Antusias pemerintah pusat untuk membangun desa sangatlah serius untuk kemajuan desa. Kendalanya selalu pengelolaan dana desa ini tidak sesuai dengan kemajuan desa. Penggunanan dana desa yang tidak tepat sasaran tidak akan menghasilkan perubahan apa-apa sehingga tidak ada efek yang positif untuk masyarakat kita. Inilah problem yang sesungguhnya di desa kita. Kemampuan kita untuk mengelola dana desa sesuai dengan sasaran sehingga berdampak positif untuk masyarakat belum tercapai.

Seharusnya, masyarakat kita bercermin kepada Desa Umbul Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pada tahun 2001 desa ini termasuk desa yang tertinggal, tetapi dengan adanya pemanfaatan dana desa, Desa Ponggok berhasil meraup penghasil pertahun 14 milliar Rupiah sehingg Ponggok menjadi desa wisata terbaik di Indonesia pada tahun 2017. Bisakah kita (Mandailing Natal) seperti desa Ponggok yang mampu mendapatkan hasil yang memadai?

Memang  kemampuan masyarakat kita masih lemah untuk melakukan pengelolaan yang memadai, tetapi itu tidak bisa menjadi alasan bahwa masyarakat kita bisa atau lari dari keadaan dari ketidakmampuan itu, misalnya dalam sebuah desa mempunyai pemuda (mahasiswa) sarjana pertanian atau peternakan akan menjadi aset yang besar untuk masyarakat. Semua mahasiswa yang mempunyai konsentrasi dengan perkebunan dan peternakan mereka disuruh untuk menuntaskan potensi yang ada di kampung tersebut dibekali dengan ilmu pengetahuan  dan praktik yang memadai sehinnga ada tolak ukur dari sebuah kampus mahasiswa ini akan mampu untuk mengembangkan desanya, itu akan lebih bermanfaat untuk desa daripada dana desa dikucurkan pertahun namun tidak menghasilkan apa-apa.

Pemuda merupakan sumber daya potensial sebagai ungkapan wakil ketua DPRD Gorontalo, pemuda memiliki jiwa kreatif dan inovatif, tanpa adanya generasi penerus pertanian dan peternakan maka bangsa ini akan bisa punah dengan sendirinya karena sedikit sekali nanti orang akan mau bertani dan beternak maka jika tidak dibekali dengan beternak yang kreatif dan produktif apalagi Mandailing Natal sangat potensial dalam mengembangkan desa pertanian dan peternakan.

Optimalisasi Dana Desa dengan pemuda, mereka akan menjadi akan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan dan pemikiran-pemikiran modern karena pemuda dekat dengan informasi dan teknologi hal ini akan menjadi modal yang besar untuk sebuah desa. Kekayaan dan kehidupan bermula semuanya dari desa yaitu beras, ikan sayur dll yang menjadi pokok kehidupan manusia sehari-hari baik yang tinggal didesa dan kota.

Desa menjadi dasar keberlangsungsan kehidupan tanpa desa perekonomian kita akan lambat bahkan mati, selain tumbuhan dan peternakan bahwa desa juga menyimpan kekayaan yang banyak termasuk tambang emas dan tembaganya yang menjadi simbolis kekayaan bagi masyarakat kota.

Pemuda juga berfungsi sebagai agent controlling dalam mengawasi pembangunan dan mengontrol pembangunan kebijakan yang dilaksanakan pemerintah desa, dengan demikian pemuda harus paham ilmu hukum jika terjadi penyelewanan pemerintah desa, namun apa yang terjadi di daerah kita sendiri tanpa ilmu pengetahuan masyarakat akan dibodohi yang mempunyai kepentingan dengan demikian masyarakat yang mempunyai anak harus menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya.

Demikianlah ungkapan Bung Karno berkata beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai sumpah pemuda, selamat hari ultah yang ke-92 bagi pemuda se Indonesia. Pertanyaan selanjutnya apa yang di harapkan dari pemuda itu, yang diharapkan dari pemuda adalah semangat inovasi dan dan kreasi sehingga mampu mengubah keadaan.

Sebagai pepatah India “hormatilah orang dan sayangilah pemuda” kenapa karena di dalam diri orang tua ada pengalaman sementara dalam diri pemuda ada kekuatan. Dari konteks Madina, apa ada kekuatan pemuda itu sendiri kemudian membanggakan sebagai pemuda. Selayaknyalah pemuda ikut andil dalam pembangunan masyarakat dengan mengkontrol dana-dana itu sesuai dengan fungsinya. Apakah sudah seperti itu atau bertolak belakang dengan itu. Semoga pemuda madina menjadi lebih jauh kedepannya.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.