Artikel, Ekonomi

Menerapkan Akuntansi Secara Sederhana di Rumah Tangga

 

Oleh: Erwin Romeino

 

Akuntansi merupakan disiplin ilmu yang dapat diterapkan di berbagai bidang. Karena penerapannya erat kaitannya dengan pengelolaan keuangan, akuntansi tidak hanya dapat diterapkan untuk dunia bisnis, perusahaan-perusahaan besar maupun bisnis kecil dan UMKM, tetapi juga bisa diterapkan untuk rumah tangga atau kehidupan sehari-hari. Seorang ibu rumah tangga bisa menjadi akuntan rumahan apabila bisa menerapkan siklus akuntansi dalam pengelolaan keuangan rumah tangganya.

Sebelum beranjak lebih dalam membahas mengenai penerapan akuntansi dalam skala sederhana, wajib dipahami pengertiannya terlebih dahulu. Secara umum, pengertian akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, menggolongkan, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pengelolaan keuangan.

Dari pengertian diatas, penerapan akuntansi biasanya dilakukan dalam 3 tahapan/proses yang terdiri dari:

Pencatatan/Pembukuan

Pencatatan adalah proses utama dan paling penting proses akuntansi. Dikatakan penting karena dengan mencatat semua transaksi keluar-masuk uang, kita bisa melanjutkan ke tahap pengikhtisaran/ peringkasan transaksi keluar-masuk uang tersebut dengan nilai yang akurat sehingga menjadi semacam laporan yang bisa kita handalkan kebenarannya untuk tujuan pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Secara sederhana pencatatan ini cukup dengan merekam/mencatat setiap uang yang masuk/diterima dan setiap uang keluar/belanja pada selembar kertas atau buku, atau untuk lebih simpel dan mobile, direkam di smartphone dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel/google spreadsheet atau notepad biasa. Yang perlu diperhatikan dalam proses pencatatan ini adalah menetapkan batasan waktu/periode pencatatannya, misalnya per minggu atau perbulan dan jangan lupa cantumkan tanggal terjadinya transaksi. Periode ini biasa disebut sebagai periode akuntansi.

Lakukan pencatatan setiap harinya dan berapapun besarnya meskipun transaksi keluar-masuk uang itu tidak ada bukti terimanya, tentu lebih baik lagi kalau ada bukti belanja/struk yang bisa kita simpan. Pisahkan lembar pencatatan antara uang masuk dan uang keluar/belanja sehingga akan memudahkan untuk meringkas transaksi di tahap berikutnya. Buatlah kolom untuk keterangan transaksi, tanggal dan jumlah uangnya. Misalnya, kita mendapatkan uang belanja dari suami untuk keperluan selama satu minggu di hari Senin, maka catatkan penerimaan itu di lembar pemasukan, beri keterangan sederhana, tanggal, dan jumlah uangnya. Lakukan hal yang sama untuk pemasukan lain, seperti mendapat penerimaan uang hasil penjualan kue kering yang dititipkan di warung-warung, dapat arisan, dan pemasukan lainnya. Lakukan hal yang sama untuk pengeluaran.

Misalnya memberi uang jajan untuk anak sekolah, belanja sembako untuk seminggu, bayar air, listrik, telepon, bayar arisan, santunan ke pengemis, amplop undangan pernikahan atau untuk kemalangan dan semacamnya, catatkan di lembar pengeluaran, beri keterangan, tanggal dan jumlah uangnya. Pemberian keterangan tidak perlu terlalu detail dan bisa diberikan keterangan yang sama untuk transaksi yang sama/rutin terjadi setiap harinya untuk memudahkan meringkas dan menghitung jumlah uangnya nanti. Misalnya penerimaan dari penjualan kue harian, cukup ditulis “Penerimaan-kue”. Pemberian uang jajan kepada anak cukup ditulis “Jajan anak-Budi (nama anak)” dan seterusnya.

Mengikhtisar/Meringkas

Tahap berikutnya dalam penerapan akuntansi adalah pengikhtisaran atau meringkas. Dalam tahapan ini kita meringkas transaksi-transaksi keluar-masuk uang yang kita catat setiap harinya menjadi beberapa kelompok jenis transaksi yang sama.

Misalnya pengeluaran “Jajan anak” yang kita sudah catat setiap harinya selama periode akuntansi itu, kita jumlahkan uangnya dan dikumpulkan menjadi satu kategori dengan keterangan “Pengeluaran Uang jajan anak” atau cukup “Jajan anak” saja. Transaksi penerimaan “Penerimaan-kue” dijumlahkan uangnya dari pencatatan perhari tersebut dan dikumpulkan dalam satu keterangan. Lakukan hal yang sama dengan transaksi-transaksi uang keluar maupun uang masuk lainnya yang memang sejenis atau serupa walaupun terjadi di hari yang berbeda.

Tahapan ini dilakukan di akhir periode akuntansi. Misalnya di hari Minggu apabila kita periode pencatatannya setiap minggu atau setiap akhir bulan kalau pencatatannya bulanan. Pengikhtisaran penerimaan dan pengeluaran ini sebaiknya dikerjakan pada lembar/buku yang berbeda dengan lembar transaksi-transaksi pemasukan atau pengeluaran namun pada satu lembar/halaman yang sama untuk memudahkan dalam membandingkan jumlah pengeluaran dan penerimaan.

Membuat dan menyajikan laporan

Tahapan terakhir adalah membuat laporan dan menyajikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Ini adalah tahapan yang paling mudah karena cukup merangkum berapa total pengeluaran dan total penerimaan dalam satu halaman yang sama dan mencantumkan perbandingannya sehingga di akhir periode dapat diketahui berapa sisa uang tunai yang tersedia untuk ditabung (jika ada) atau mungkin hutang yang timbul (jika total pengeluaran periode itu lebih besar dari total penerimaan).

Dalam laporan ini juga bisa kita tambahkan catatan-catatan penting. Misalnya dalam hal penerimaan lebih kecil dari pengeluaran maka muncul hutang. Kita bisa menambahkan catatan kepada siapa saja berhutang, tujuan berhutang dan besaran hutangnya. Laporan keuangan ini kemudian dapat kita sajikan kepada suami dan diri sendiri untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam mengelola keuangan di periode yang akan datang.

Menganalisis pengeluaran

Setelah tahapan akuntansi dilalui dan laporan keuangan tersusun, kita bisa melakukan analisis atas laporan keuangan sampai ke detil pencatatan transaksi keluar-masuk uang. Dalam mengatur keuangan keluarga, dimana sumber-sumber penerimaan terbatas, analisis pengeluaran sangat diperlukan agar setidaknya jumlah pengeluaran sesuai dengan pemasukan.

Disinilah manfaat sebenarnya yang bisa dirasakan dengan menerapkan akuntansi pada pengelolaan keuangan keluarga. Kita bisa melihat kelompok biaya apa yang paling besar dikeluarkan dan mempertimbangkan apakah biaya tersebut bisa dikurangi untuk penghematan atau mungkin kelompok biaya apa yang kita bayarkan namun sebenarnya tidak penting untuk kebutuhan keluarga di periode berikutnya.

Ada banyak sekali tehnik dan aplikasi untuk menganalisis laporan keuangan. Pada organisasi atau perusahaan besar seorang akuntan akan melakukan analisis berdasarkan tren, perbandingan, persentase, indeks dan berbagai macam teknik kompleks lainnya. Lingkup keuangan skala rumah tangga dengan transaksi yang tidak banyak tidak memerlukan teknik atau aplikasi khusus, namun yang paling sering digunakan adalah tehnik perbandingan, yaitu dengan membandingkan pengeluaran suatu periode dengan periode sebelumnya.

Dengan memperhatikan pencatatan dan pengikhtisaran pengeluaran maupun pemasukan yang sudah kita buat sebelumnya, sebenarnya kita bisa melihat secara garis besar pengeluaran kita untuk suatu periode untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kenapa sisa minggu/bulan ini kecil? Kenapa jadi bisa ngutang? Kenapa biaya ini membengkak? Dan sebagainya.

Penerapan akuntansi untuk rumah tangga bukanlah suatu kewajiban, namun sebagai ibu rumah tangga yang bertanggungjawab kita harus pandai-pandai mengelola keuangan keluarga untuk setidaknya memenuhi kebutuhan pokok keluarga terutama anak-anak. Disinilah pentingnya menerapkan akuntansi. Dengan mengevaluasi pengeluaran di masa lalu, kita bisa menilai bagaimana cara kita mengelola keuangan keluarga dan bahkan bisa memprediksi keluar-masuk uang di masa depan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Tips dari penulis, jangan malas untuk mencatat dan menjaga konsistensi dalam melakukan pencatatan tanpa ada transaksi keluar-masuk uang yang terlewat atau mungkin sengaja tidak dicatat karena nilai uangnya yang tidak materil.

 

(Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan tidak mewakili institusi manapun).

Erwin Romeino adalah Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang Sidempuan di Padang Sidempuan.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.