Seputar Madina

Menyongsong Kehadiran Bandara Mandailing Natal

Zainuddin JR Lubis Praktisi Komunikasi Publik/Pemerhati Kab Madina

Pembangunan Bandar Udara Mandailing Natal berlokasi di Kecamatan Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumut akan dapat menarik perhatian terutama kalangan investor yang hendak menanamkan modal di Kabupaten ini. Kehadiran bandara itu sudah lama diidam-idamkan Pemkab Madina demikian dengan masyarakatnya. Apalagi bandara itu nantinya dapat memperpendek jarak dari satu kota ke kota lain dan diharapkan dapat meningkatkan laju perekonomian di daerah. Selain itu membuka konektivitas dengan daerah lain di Indonesia.

Dilaporkan, hingga bulan Juni 2023 lalu pembangunannya sudah mencapai 38 persen. Tinggal 62 persen lagi baru akan selesai. Diperkirakan pada akhir tahun 2023 ini akan selesai dikerjakan. Lalu pada tahun 2024 diharapkan bandara sudah bisa beroperasi. Dan selama masa pembangunan ini Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Bupati Madina Jakfar Suhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Nasution melihat dan mengunjungi lokasi pembangunan. Tidak ketinggalan, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Madina Todung Mulya Lubis beberapa waktu lalu.

Kondisi pembangunan Bandar Udara saat ini, pihak pengembang sedang melakukan pengerjaan hotmix landasan pacu bandara.( ist)

Berdasarkan informasi di laman Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, bandara ini menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan secara multi years yaitu sebesar Rp 718.6 Milyar. Tahun 2022 lalu dianggarkan sebanyak Rp 88 Milyar. Dan tahun 2023 sebesar Rp 426.7 Milyar. Kemudian tahun 2024 nanti senilai Rp 205.8 Milyar.

Sebenarnya selama ini sudah ada bandara di Kabupaten tetangga yaitu bandara Aek Godang yang berada di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Lokasinya dekat dengan pusat kota Padang Sidempuan, Sumut. Namun hal itu tidak dikupas panjang lebar di sini karena tentunya kajian untuk itu sudah ada sebelumnya.

Pada saat pandemi Covid-19 sekitar dua tahun menerpa Indonesia termasuk di daerah ini, bandara Aek Godang pun sempat ditutup sementara karena sepi dari penumpang. Dan akibatnya sampai saat ini bandara Aek Godang masih belum beroperasi kembali. Untuk mengetahui perkembangan terkini, sengaja ditelusuri di situs sejumlah agen perjalanan pesawat terbang. Kemudian membooking tiket penerbangan dari bandara Soetta Jakarta ke bandara Kuala Namu, Medan dan lanjut ke bandara Aek Godang di Kab Paluta, Sumut. Hasilnya, booking tiket penjalanan dari Jakarta ke Medan oke. Sementara dari Kuala Namu Medan ke Aek Godang jawabannya tidak oke karena bandara Aek Godang belum beroperasi. Ada tiga situs agen perjalanan yang sempat ditelusuri. Jawabannya sama saja.

Bisa Menjadi Solusi

Selama ini apabila warga atau calon penumpang dari Kabupaten Madina atau Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) Sumut hendak bepergian ke Medan atau Jakarta hendak menggunakan pesawat terbang harus melalui bandara Ferdinand Lumbantobing (dekat Sibolga) di Tapanuli Tengah. Atau melalui bandara Silangit di Siborong Borong, Kabupaten Tapanuli Utara. Perjalanan harus ditempuh lewat darat terlebih dahulu. Perjalanan itu membutuhkan waktu berjam- jam lamanya. Dari bandara tersebut baru bisa dilanjutkan ke bandara Kuala Namu Medan atau ke Jakarta. Sebab dari bandara itu tersedia penerbangan langsung ke Medan atau ke Jakarta.

Selain itu, ada juga pilihan lain dimana warga harus ke Padang, Sumatera Barat terlebih dahulu. Untuk perjalanan darat itu memerlukan waktu sekitar tujuh sampai delapan jam dari Panyabungan, Kabupaten Madina. Kemudian, dari Padang baru dilanjutkan dengan penerbangan langsung ke Jakarta.

Bandara Bukit Malintang tentunya bisa menjadi solusi dan alternatif karena dapat menjadikan jarak dari satu daerah ke daerah lain lebih singkat dan jarak tempuh lebih cepat. Tentunya dari bandara ini nantinya bisa melayani penumpang ke bandara Kuala Namu di Medan. Dan kemungkinan ke bandara lain seperti bandara di Padang, Sumatera Barat. Dan ke bandara di daerah lain.

Namun demikian, pembukaan jalur penerbangan tentunya berkaitan dengan izin dan kesiapan maskapai penerbangan untuk membuka dan melayani jalur penerbangan. Dan biasanya maskapai penerbangan akan melihat prospek pasar atau animo masyarakat yang menggunakan penerbangan tersebut.

Rencana pembangunan bandara ini sebenarnya sudah sejak lama disiapkan. Bupati Madina periode lalu Dahlan Hasan Nasution pun sudah berupaya merealisasikannya. Bandara tersebut mulai dibangun lewat Keputusan Menteri Perhubungan RI No KP 1278 tahun 2018. Dan bulan Maret 2019, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi lokasi tempat pembangunan bandara Bukit Malintang itu. Saat itu, ia menyampaikan landas pacu atau runway akan dibangun sepanjang 1600 meter × 30 meter. Selain itu dibangun terminal penumpang dengan kapasitas 500.000 orang penumpang dalam setahun. Dengan spesifikasi seperti itu bandara bisa didarati pesawat sejenis ATR 72. Dia mengharapkan bandara itu dapat memperluas konektivitas ke wilayah lain di Indonesia.

Dari pantauan selama ini, pesawat jenis ATR 72 (propeller/baling baling) digunakan oleh maskapai penerbangan Wings Air dengan trip dari Medan ke Aek Godang dan sebaliknya. Juga penerbangan dari Medan ke Sibolga dan sebaliknya. Pesawat itu memiliki tempat duduk penumpang sebanyak 68 sampai 70 orang. Jenis pesawat ATR 72 juga dipakai oleh Wings Air di provinsi Kalsel untuk melayani trip dari Banjarmasin ke Kotabaru dan Banjarmasin ke Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Penerbangan itu dialami ketika masih bertugas saat kunjungan ke lokasi pertambangan batubara di provinsi Kalimantan Selatan.

Untuk terealisasinya bandara Bukit Malintang, juga didukung oleh Bupati Madina saat ini, Jakfar Suhairi Nasution. Di masanya, Pemkab Madina sudah menyelesaikan pembebasan lahan dan ganti rugi kepada pemilik lahan yang terkena di areal bandara itu. Dan, dalam beberapa kali kesempatan pertemuan di Jakarta, Bupati Madina juga meminta dukungan dari masyarakat asal Kabupaten Madina yang tinggal di Jabotabek. Termasuk minta dukungan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Madina. Dimana sebagian besar anggotanya tinggal di Jakarta. Bahkan Bupati Madina Jakfar Sukhairi Nasution mengharapkan agar ke depan, bandara itu bisa digunakan untuk embarkasi angkutan jemaah haji khusus dari Kab Madina.

Bupati Madina H.M.Ja’kfar Sukhairi Nasution beserta tim TP2D Prof. Todung Mulia Lubis saat meninjau progress pembangunan Bandar Udara Mandailing Natal

Semoga harapan itu bisa terealisasi di masa mendatang. Tentunya setelah level dan spesifikasi bandara itu ditingkatkan.

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.