Seputar Madina

Nakes Sempat Mogok Kerja, Bupati: ASN Jangan Mengambil Langkah yang Merugikan Masyarakat

Bupati Madina H. M. Ja’far Sukhairi Nasution Memimpin Apel Pagi di RSUD Panyabungan/Istimewa.

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Tenaga kesehatan (Nakes) bagian laboratorium di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) kemarin, Selasa (14/12) sempat melakukan aksi mogok kerja karena insentif yang diterima tidak sesuai.

Aksi mogok yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut sempat membuat pelayanan sedikit terganggu. Akibatnya hal tersebut pada Rabu (15/12) pagi Bupati H. M. Ja’far Sukhairi Nasution melakukan kunjungan ke RSUD.

Bupati menekankan agar ASN, tidak hanya di rumah sakit, ketika ada persoalan agar tidak mengambil langkah yang merugikan masyarakat.

“ASN tidak hanya di rumah sakit, tapi di instansi mana pun di Mandailing Natal tidak boleh mengambil langkah yang bisa merugikan masyarakat umum,” ujarnya.

Sukhairi meminta agar tenaga kesehatan di lingkungan RSUD Panyabungan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan harus lebih ditingkatkan. Layani masyarakat dengan baik, tunjukkan rasa kemanusiaan Anda. Terus kompak bekerja sama dalam memberikan yang terbaik pada masyarakat,” kata Bupati.

Bupati Sukhairi menegaskan akan memberikan tindakan kepada Nakes yang melakukan kesalahan.

“Jika kalian melakukan kesalahan, saya tidak segan segan memberikan tindakan. Perlakukan pasian dengan hormat, senyum, dan ramah,” tegas Sukhairi.

Kepada media, Sukhairi menilai tindakan mogok kerja yang dilakukan nakes di bagian laboratorium berlebihan.

”Rumah sakit ini, kan objek vital, tidak pantas dilakukan aksi aksi seperti mogok karena tugasnya melayani masyarakat. Kalau ada masalah bicarakan baik baik, ini masalah kecil saja sudah mogok,” sebut Suheri.

Untuk diketahui, aksi mogok tenaga kesehatan terjadi karena dana insentif Covid-19 yang diterima nakes dipotong secara tidak wajar. Para nakes telah berupaya meminta penjelasan kepada Direktur RSUD Panyabungan, tapi tak digubris.

Sementara itu Kepala Tata Usaha Baginda Mulia Nasution menyebutkan, persoalan pemotongan intensif tersebut hanya kesalahpahaman antara Nakes dan pihak penanganan insentif.

Peliput: Roy Adam

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.