Padangsidimpuan. Sebanyak 14 orang pedagang Pasar Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Tapsel, Rabu (11/1), mendatangi kantor DPRD setempat untuk meminta perlindungan kepada dewan atas tidak meratanya pembagian kios.
Pasar yang tadinya bangunan lama terbuat dari papan, kini direhab secara besar-besaran menjadi pasar dengan konstruksi bertingkat. Namun, sejumlah pedagang lama tidak kebagian kios.
“Kami yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Sigalangan, tapi saat pembagian kios, kami tidak kebagian. Anehnya, orang yang sama sekali tidak pernah berjualan di sana kebagian tempat,“ kata Linda, salah seorang dari pedagang di hadapan Wakil Ketua DPRD Tapsel, Abd Rasyid Lubis.
“Ketika kami pertanyakan kepada petugas pasar bernama Jepen, dia mengatakan pedagang yang berjualan di bahagian depan bangunan baru ini tetap berjualan di tempat semula, karena bangunan tersebut tetap dipakai atau tidak dibongkar. Namun kami tetap khawatir, jika suatu saat muncul kebijakan pemerintah untuk melakukan pembongkaran,” lanjut Linda.
Pasalnya, kata Linda, karena itu merupakan bangunan lama. “Jadi, kemana kami akan berjualan, sementara kios-kios yang saat ini belum dipakai sudah dipesan dan sudah ada pemiliknya. Jadi kalau tidak kami pesan sekarang, bagaimana nasib kami nanti,” jelas Linda.
Menanggapi keluhan pedagang, Abd Rasyid Lubis, mengatakan, sepanjang pedagang berupaya melalui mekanisme yang benar, ia akan memperjuangkan.
“Bagi saya tidak boleh ada yang main-main dengan mekanisme,” jelas Rasyid.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Junaim Nasution., dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa 14 pedagang yang berjualan persis di bahagian depan pasar tidak akan dihilangkan haknya untuk berjualan.
“Kalian masih tetap berjualan di situ, jangan khawatir, karena 14 kios ini tidak akan dibongkar. Jangan dengarkan isu yang mengatakan kalau ke 14 kios yang berada di bahagian depan pasar akan dibingkar. Itu tidak benar,” imbuh Kadis.
Kalaupun kios itu nantinya dibongkar, paparnya, Pemkab Tapsel terlebih dahulu harus mengalokasikan anggaran untuk biaya rehab kios.
“Namun mengingat keterbatasan lokasi/lahan pasar, maka nantinya kita akan rencanakan pembangunan dengan konstruksi bangunan yang bertingkat juga,” paparnya.
Atas penjelasan Kadis, para pedagang pasar tampak merasa puas dan pamitan pulang. (ck 03.medanbisnis)