MEDAN –
Pemain PSMS Medan dilanda isu suap menyusul hasil tragis 3-3 melawan Persiba Bantul di Stadion Segiri, Samarinda, Kaltim. Hasil imbang ini membuat Persiba Bantul yang melangkah ke semifinal dan PSMS pulang ke Medan untuk memulai lagi perjuangan dari titik paling awal di musim kompetisi mendatang.
Kepada Tribun, Kamis (19/5), seorang pemain Ayam Kinantan mengatakan, kegagalan PSMS Medan tidak sepenuhnya disebabkan kegagalan strategi. “Ada yang kena suap di sini. Aku tahu karena aku juga dihubungi,” kata gelandang PSMS Doni F Siregar di Hotel Mesra, Samarinda, beberapa menit sebelum rombongan bertolak menuju Bandara Sepinggan, Balikpapan.
Menurut Doni, ia dikontak seseorang yang mengaku sebagai “orang manajemen” Persiba Bantul. Oknum ini memperoleh nomor Doni dari seorang rekannya semasa ia bermain untuk Persiba Balikpapan.
“Jelas sekali permintaannya. Agar aku jangan main ngotot, biasa-biasa saja. Kubilang maaf sajalah, memang banyak uangmu, tapi aku anak Medan dan sejak lama aku cinta PSMS. Lalu orang itu tertawa dan masih coba membujuk dengan mengatakan, ayolah, kawanmu pun sudah ada yang kena,” ujar Doni menguraikan pembicaraannya dengan oknum pengurus Persiba Bantul itu.
Semula Doni mengira oknum ini jual kecap belaka. Awalnya ia mengira tidak ada pemain PSMS yang mempan dibujuk rayu untuk menerima suap. Doni semakin yakin ketika di babak pertama mereka bisa unggul 3-0.
“Karena itu aku terkejut kali waktu babak kedua, kok mainnya jadi kayak gitu. Terasa sekali perubahanannya. Lini belakang sangat keropos,” katanya. (raf)
Sumber : Tribun