SIDIMPUAN – Saat ini para pengemis di wilayah Kota Psp semakin bertambah banyak. Ironisnya modus yang dilakukan mereka ialah dengan membawa anak di bawah umur untuk melakukan pekerjaan meminta-minta itu, sehingga banyak orang yang merasa keberatan dengan keberadaan mereka.
Hampir sepanjang Jalan Protokol di wilayah Kota Psp ada terdapat pengemis yang sedang berjalan yang dipandu oleh anak di bawah umur, mulai dari Pasar Padang Matinggi- hingga Pasar Sadabuan ada ditemukan pengemis. Namun titik yang paling banyak ialah di sekitar pusat pasar tradisional Sangkumpal Bonang Kota Psp.
Di pusat perbelanjaan tersebut pengemis yang berjalan kaki dengan dipandu oleh anak di bawah umur sangat banyak terdapat, bahkan mereka (pengemis) tidak jarang saling berpapasan dengan pengemis lainnya. Setiap orang yang sedang santai akan didekati oleh pengemis tersebut.
Assalamualaikum pak,“ ujar salah seorang pengemis saat menghampiri seseorang. “Mohon maaf ya dek,” ujar salah seorang yang menolak pengemis tersebut pada saat dihampiri pengemis di lorong-lorong antara Pasar Sangkumpal Bonang dengan Plaza ATC.
Selanjutnya, para pengemis tersebut terus berkeliaran hingga melalui pedagang kaki lima yang ada di belakang Pasar Sangkumpal Bonang atau di Jalan Thamrin. Seperti biasa pengemis itu akan mengucapkan salam kepada orang yang akan dihampirinya dan anak yang memandunya akan menadahkan tangannya.
“Assalamualaikum bang, mohon bantuannya bang,” ujar salah seorang pengemis kepada orang yang ditemuainya.
Muhajir (23) salah seorang warga yang berikhlas hati memberikan sedikit rezekinya kepada pengemis tersebut mengatakan, walau hanya sedikit, akan tetapi masih bisa disisihkan untuk mereka orang-orang yang sangat membutuhkannya. Ia menyampaikan, keberadaan pengemis yang semakin bertambah banyak tentu sudah menjadi perhatian publik.
Akan tetapi sisi yang dinilai disini ialah para pengemis tersebut tidak pernah memaksa orang. Oleh sebab itu yang perlu ditekankan disini ialah keikhlasan seseorang dalam menyisihkan rezekinya kepada pengemis tersebut.
“Saya tidak terlalu keberatan dengan kondisi pengemis tersebut, sebab tergantung kita itu semua. Kalau kita tidak mau ngasih uang tidak apa-apa kan. Mereka (pengemis) itu kan tidak merasa keberatan jika orang yang dihampirinya tidak ingin memberi uang, dan disini sisi keikhlasan kitalah yang paling penting,” ungkapnya.
Sedangkan Syahrul (22) mengatakan, ia tidak memberikan uang kepada pengemis tersebut dikarenakan terlalu banyak yang berdatangan dan berbeda-beda orangnya.
“Banyak kali orangnya, dan selalu membawa anak kecil. Perlu juga diperhatikan ini, entah darimana asal para pengemis yang berkeliaran di Kota Psp ini,” ujarnya. (metro)