PANYABUNGAN (MO) – Hingga posisi Agustus 2012 realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih di kisaran 12 milyar rupiah.
Demikian dilansir DPRD Madina, Jum’at (3/8). Angka 12 Mmlyar tersebut masih 27, 87 persen dari target 45 milyar yang dilisting APBD Madina TA 2012.
“Dari target 45 milyar, baru terealisasi 12. 541.341.836 rupiah atau 27, 87 persen,” ungkap Iskandar Hasibuan, anggota DPRD Madina.
“Dari 14 SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), masih ada realisasinya 3.400.000 di bulan Juli kemarin, atau 1,48 persen dari target 500.000.000,” ungkapnya.
Ini memprihatinkan. Iskandar mendesak bupati dan wakil bupati Madina untuk mendorong para kepala dinas mengejar target PAD. Jika ada yang kurang mampu, sebaiknya diganti dengan yang berkualitas.
Iskandar mengamati, masih minimnya perolehan PAD di sejumlah instansi hingga posisi Juli, disebabkan pimpinan SKPD yang bersangkutan tidak mengerti dengan kinerjanya sehingga stafnya yang ditugasi untuk masalah PAD di instansi itu tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Selaku anggota Badan Anggaran DPRD Madina, saya mengharapkan kepada Bupati dan Sekdakab Madina untuk tidak ada keraguan dalam memberikan tindakan kepada pimpinan SKPD yang PAD-nya tidak tercapai sesuai dengan target setiap bulannya,” ujar Iskandar.
Anggota Komisi III DPRD Madina H.Binsar Nasution menilai, perolehan minim PAD di setiap SKPD, disebabkan pemerintah daerah tidak mempunyai keberanian dalam menegakkan peraturan yang ada. Misalnya masalah IMB, terlihat pemerintah dalam menegakkan Perda tidak berani. (mar)