Kopi Mandailing 030513aPanyabungan (Mandailing Online) – Pertumbuhan ekonomi penduduk di Desa Simpang Banyak Julu dan Desa Simpang Banyak Jae Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus menggeliat.

Pertumbuhan itu berangsur naik seiring merangkaknya peningkatan hasil perkebunan kopi yang diusahai warga yang digalakkan sejak tahun 2007 lalu.

“Sejak 5 tahun terakhir ini banyak manfaat, teruma dalam peningkatan perekonomian yang dirasakan 2 desa ini,” ungkap warga Simpang Banyak, Mursal didampingi temannya, Irwadi menjawab wartawan, Jum’at (3/5).

Peningkatan itu antar lain terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan termanfaatkannya lahan-lahan tidur yang berpotensi untuk kopi, terutama lahan yang sudah kritis.

Indikator lainnya adalah peningkatan ekonomi yang dirasakan seperti bertambahnya jumlah anak yang bersekolah, bertambahnya jumlah kenderaan dimana hampir setiap rumah tangga telah memiliki kenderaan roda dua, peteni telah mampu memperbaiki rumah bahkan membangun rumah baru.

“Jika kita bandingkan kondisi ekonomi pada masa sebelumnya, sangat berbeda dengan kondisi saat ini,” imbuhnya.

Sebelum perkembangan perkebunan kopi itu, pekerjaan utama sebagaian besar penduduk adalah buruh tani di satu perkebunan kopi swasta di Desa Simpang Banyak Julu, sebagian lagi mencari hasil hutan serta kulit manis dengan penghasilan yang minim.

Seperti diberitakan sebelunya, gairah berkebun kopi di kalangan penduduk dua desa itu bermula dari bantuan Dinas Kahutanan Perekebunan Madina seluas 50 hektar berlokasi di Payabolak, Desa Simpang Banyak Julu. Semuanya perkebunan yang dikelola warga.

Selanjutnya, kebun kopi di dua desa tersebut mencapai 160 hektar berada di beberapa lokasi. Dan peluang ke depan masih tinggi mengingat lahan kosong masih luas, terutama lahan-lahan yang berada di sepanjang jalan raya dari Desa Simpang Banyak Jae hingga ke perbatasan Sumatra Barat yang diperkirakan mencapai 800 hektar.

“Kalau untuk produksi rata-rata kopi di Desa Simpang Banyak sekitar 450 kilo gram per bulan per hektar yang dipanen setiap 10 hari. Dengan kata lain, dalam sekali penen mencapai 150 kilo gram per hektar,” katanya. (mar)

Comments

Komentar Anda