PANYABUNGAN( Mandailing Online) : bukan karena kemarau, Petani di Desa Panyabungan Jae, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) mengeluh karena dua tahun terakhir, lahan persawahan mereka tak lagi bisa di garap akibat ketiadaan air.
Sedikitnya ada 60 hektar lahan persawahan di saba palas itu mengalami kekeringan lantaran irigasi batang gadis yang menyuplai air ke areal persawahan tidak lagi berfungai.
” petani di saba palas ini tidak bisa ‘ nyawah ‘ dua tahun terakhir, penyebab nya saluran irigasi batang gadis yang menjadi sumber pengairan sawah tidak lagi berfungsi” kata Darmalan Harahap seorang petani di wilayah itu.
Kondisi ini kata Darmalan tidak hanya terjadi di areal saba palas saja, sepanjang proyek irigasi batang gadis di wilayah ini sudah merasakan dampak dari tidak berfungsinya jaringan irigasi seperti desa manyabar.
Hal senada disampaikan Safei, meski ada sebagian yang masih nekat nyawah, itu hanya yang dekat pada sumber irigasi.
” sebagian kecil petani ada yang memaksakan diri untuk nyawah, namun hanya yang berada dekat dengan sumber irigasi, bagi kami yang berada jauh, ya 2 tahun ini hanya bisa berharap ada perhatian pemerintah menyelesaikan masalah pengairan ini” jelas Safei.
Safei.juga memastikan, sudah puluhan hektar lahan pertanian di wilayah itu hanya di tumbuhi lalang saja
Para petani berharap, Pemda Madina dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pengairan di Dinas PUPR Provinsi segera memperbaiki jaringan irigasi persawahan di wilayah saba palas ini sehingga petani sawah bisa kembali menggarap lahannya untuk di tanami.( fikri )