Panyabungan. Persoalan infrastruktur jalan mendominasi aspirasi masyarakat Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madia) yang disampaikan saat menghadiri reses anggota DPRD Sumut, Ti Aisah Ritonga, yang dipusatkan di aula Kantor Camat Siabu, Rabu (8/2).
Masalah lainnya adalah persoalan tapal batas antara Madina-Tapsel, yang jika tidak segera dituntaskan dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan yang sangat rumit.Hal itu disampaikan langsung Camat Siabu, Syamsi SSos.
“Juga persoalan hutan lindung, yang selama ini menjadi kendala bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Masyarakat yang mau mengembangkan usahanya selalu dibenturkan dengan persoalan hutan lindung,” kata Camat.
Tokoh masyarakat Siabu, Ahmad Syakirin Nasution, mengatakan, perlunya pengeringan rodang tinapur untuk memperluas lahan persawahan masyarakat, peningkatan Puskesmas menjadi rumah sakit dan pergeseran tapal batas hutan lindung.
“Untuk mengimbangi populasi penduduk yang semakin padat, perlu pergeseran tapal batas hutan lindung, sehingga masyarakat dapat berusaha lebih luas lagi,” sebut Syakirin.
Kepala Desa Huta Puli, Idam Holik Sipahutar, mewakili pihak desa se-Kecamatan Siabu mengatakan, persoalan pengairan sawah beberapa bulan ini sangat meresahkan, akibat tidak mengalirnya air dari irigasi Batang Angkola.
Menanggapi aspirasi para konstituennya itu, Aisah Ritonga mengatakan, kedatangannya ke Siabu memang untuk menampung aspirasi masyarakat guna diperjuangkan.
“Memang kami anggota DPRD Sumut dari dapil VI (Tapsel, Madina, Paluta, Palas dan Padang Sidimpuan) ada 10 orang, namun demi tercakupnya seluruh persoalan yang ada di Dapil VI, kami menyebar di beberapa titik,” ujarnya. (zamharir rangkuti.medanbisnis)
