PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Persentase bagian saham Pemkab Madina di PT. Sorikmas Mining sejauh ini masih dalam proses konsolidasi.
Manajer Humas PT. Sorikmas Mining, Adi Handi menjawab wartawan di kantornya, Panyabungan, Rabu (28/8/2019) menyatakan potensi saham Pemerintan Daerah Mandailing Natal (Madina) sudah lama diwacanakan di perusahaan yang berinvestasi eksplorasi emas di Madina itu.
Posisi saham pemerintah daerah, menurutnya, sampai kini sudah dibicarakan melalui rapat-rapat sejak tahun 2016 hingga 2017 dengan DPRD Sumut, DPRD Madina, Pemkab Madina termasuk masyarakat.
Adi mengungkapkan, komposisi saham di PT. Sorikmas Mining sejauh ini meliputi 75 % saham publik dan 25 % saham pemerintah melalui PT. Antam.
Jika kelak persentase saham pemerintah daerah sudah klir, maka akan diambil dari saham milik Antam.
Sebab, tak mungkin diambil dari saham publik.
Untuk memastikan posisi saham pemerintah daerah itu, tentu nantinya tergantung hasil-hasil audiensi dan diskusi lebih lanjut antara pihak Pemkab Madina pemerintah pusat melalui Antam.
PT. Antam merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan.yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%).
Pelepasan saham Antam untuk dibagikan kepada pemerintah daerah itu relatif membutuhkan waktu lama, karena prosesnya juga melibatkan dimensi politik. Ada kajian, ada pembahasan di DPR RI nantinya. Proses politik itu yang sedang berjalan.
Saat ditanya berapa persen kemungkinan wacana saham yang akan dibagikan Antam kepada pemerintah daerah? Adi menyebutkan kemungkin 5 %. Itu diketahui dari rangkaian rapat-rapat yang berlangsung selama antara pemerintah daerah dengan Antam maupun perusahaan.
Soal apakah sudah ada pengajuan resmi 5% dari pemerintah daerah kepada Antam, Adi tak mengatahui persisnya.
“Tapi, meeting-meeting, kordinasi antara kita dengan Antam; antara kita dengan Pemda itu sudah berlangsung,” ungkapnya.
Peliput : Dahlan Batubara