Artikel

Strategi Pendidikan Islam, Jamin Kualitas Generasi

Oleh: Dinnar Fitriani Susanti
Pengamat Kebijakan Publik

Dalam kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah (FPKD) oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Samarinda dibahas satu program.

Program tersebut merupakan Penggerak Sekolah Provinsi Kaltim yang bertajuk “Membangun Komitmen Bersama Meningkatkan Mutu Pendidikan”.(https://kaltim.akurasi.id/news/peningkatan-mutu-pendidikan-melalui-sekolah-penggerak-kaltim/)

Bongkar Pasang Strategi Mutu Pendidikan, Efek Sekuler Kapital

Pendidikan dan generasi adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Penentuan kesuksesan dan kemajuan generasi mendatang untuk memimpin ditentukan pada proses sistem pendidikan yang ada saat ini.

Selain itu pula tantangan berbagai persoalan juga tengah dihadapi generasi saat ini agar mampu dan sukses memimpin masa yang akan datang.

Dan untuk menghadapi itu semua, berbagai upaya, termasuk strategi dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Di Indonesia sendiri pemerintah sudah menerapkan berbagai model kurikulum pendidikan, dimulai sejak pasca kemerdekaan hingga yang terbaru ini di tahun 2021 – 2022 pemerintah telah mengubah kurikulum pendidikan sebanyak 11 kali.

Salah satu penyebab terjadinya perubahan kurikulum di Indonesia adalah guna mengefisienkan kegiatan pembelajaran, baik siswa maupun tim tenaga pengajar. Dan kali ini strategi pendidikan yang diambil adalah kurikulum merdeka yang didalamnya terdapat program sekolah penggerak.

Target dari sekolah penggerak yaitu penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya yang mengakselerasi sekolah negeri/swasta berbagai kondisi sekolah dengan beragam latar belakangnya untuk bergerak lebih maju.

Jika dilihat dari definisi tersebut, nampak bahwa semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan masih berorientasi pada persoalan teknis.

Yang dikhawatirkan akan mengalami persoalan berulang, yaitu pergantian kurikulum kembali.

Hal ini adalah sesuatu yang wajar terjadi, jika strategi pendidikan mengadopsi sistem kehidupan sekuler kapital. Sistem sekuler, memisahkan agama dari kehidupan merupakan sistem yang lahir dari aturan buatan manusia.

Maka wajarlah jika perubahan dan proses pencarian strategi pendidikan tidak menemukan formulasi yang kokoh juga tepat.

Strategi Sistem Pendidikan Islam Didambakan

Sistem Pendidikan Islam telah menggariskan bahwa strategi pendidikan harus berlandaskan pada aqidah.

Mata pelajaran serta metodologi penyampaian seluruhnya disusun tanpa adanya penyimpangan sedikitpun dari asas tersebut.

Politik pendidikan adalah membentuk pola pikir dan pola jiwa seutuhnya, maka seluruh mata ajaran disusun berdasarkan strategi tersebut.

Tujuan pendidikan di dalam Islam adalah membentuk manusia yang pertama memiliki kepribadian religius.

Kedua, handal menguasai pemikiran Islam; ketiga, menguasai ilmu-ilmu terapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dan keempat, memiliki keterampilan yang tepat guna dan berdaya guna.

Pembentukan kepribadian Islam dilakukan pada semua jenjang pendidikan yang sesuai dengan proporsinya melalui berbagai pendekatan.

Kemudian setelah mencapai usia baligh yaitu SMP SMA dan perguruan tinggi materi yang diberikan bersifat lanjutan, yakni pembentukan peningkatan dan pematangan.

Hal ini dimaksudkan untuk memelihara sekaligus meningkatkan keimanan serta keterikatannya dengan syariat.

Indikatornya adalah bahwa anak mendidik dengan kesadaran yang dimilikinya telah berhasil melaksanakan seluruh kewajiban dan mampu menghindari segala tindak kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dari sinilah akan dihasilkan individu generasi yang memiliki kepribadian yang mulia dan paham akan makna kehidupan.

Sehingga generasi akan dirasakan peranannya di masyarakat, bukan anak didik yang sekedar bisa menyelesaikan soal-soal hots dengan kesulitan tingkat tinggi, namun minim dari sisi kepribadian.

Melalui sistem pendidikan ini akan melahirkan output generasi yang berkualitas, baik dari sisi kepribadian maupun dari sisi penguasaan ilmu pengetahuan.

Peranannya di tengah-tengah masyarakat akan dirasakan, baik dalam menegakkan kebenaran maupun dalam menerapkan ilmunya.

Dari paparan tersebut jelas bahwa sistem pendidikan Islam akan menghasilkan generasi mulia sekaligus mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dengan sangat besar.

Sehingga wajar bila pada abad pertengahan, Islam menjadi pusat peradaban dan rujukan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu Islam mampu menjawab persoalan kualitas generasi bahkan mendorong terwujudnya peradaban yang mulia.

Dan perlu harus diingat bahwa puncak pencapaian penguasaan sains dan teknologi pada zaman kejayaan umat Islam di masa lalu memang tidak bisa dilepaskan dari tegaknya sistem kehilafahan.

Dimana adanya sistem komando yang terintegrasi secara global yang peranannya secara politik sejalan dengan peranan agama.

Dengan demikian kita bisa melihat adanya integrasi tiga bidang utama pendidikan dalam pembentukan peradaban Islam yaitu ilmu pengetahuan, agama dan politik yang terpadu dalam satu kendali sistem Kekhilafahan di bawah pimpinan seorang Khalifah. Inilah sistem pendidikan yang kita dambakan, yaitu sistem pendidikan Islam.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.