MEDAN –
Pelanggan PLN harus bersiap menanggung kenaikan tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 10 persen yang direncanakan mulai berlaku April 2012.
Kenaikan itu berlaku untuk industri serta rumah tangga yang memakai daya di atas 900 volt Ampere (VA).
“(TDL) akan dinaikkan secara proporsional, tapi Rumah Tangga Miskin (RTM) kita tidak akan naikkan,” katanya saat konferensi pers, Selasa (16/8) seperti dilansir kontan.
Rumah tangga miskin adalah rumah tangga yang menggunakan daya sebesar 450-900 volt Ampere (VA).
Agus mengatakan kenaikan TDL ini merupakan dampak pengurangan anggaran subsidi listrik pada 2012 nanti, yang tinggal Ro 45 triliun. Pada APBN 2011 pemerintah menetapkan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 65 triliun.
Agus mengatakan, rencana kenaikan TDL tahun 2012 nanti sudah masuk dalam perhitungan asumsi inflasi tahun depan. Pemerintah, dalam RAPBN 2012 menargetkan inflasi sebesar 5,3 persen. Angka inflasi ini lebih rendah ketimbang inflasi dalam APBN P 2011 yang sebesar 5,65 persen.
Menteri Perindustrian MS Hidayat setuju ada kenaikan TDL bagi industri sebesar 10 persen tahun depan. Dia mengatakan, subsidi listrik bagi kalangan industri mau tidak mau harus dihapuskan.
“Saya sudah memberitahu mereka (pelaku) industri sekarang bahwa tahun depan TDL akan naik,” katanya seusai upacara peringatan kemerdekaan RI ke-66 di Istana Merdeka, Rabu (17/8).
Hidayat optimistis kenaikan TDL itu masih memberi ruang pada industri manufaktur tumbuh minimal 6,5 persen tahun depan. Alasannya, komitmen investasi dari berbagai perusahaan besar sudah mulai berjalan akibat kebijakan tax allowance dan tax holiday yang baru saja diterbitkan pemerintah.
Namun, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara, Harvian Taher punya prediksi lain.
Sumber : tribunnews.com