PANYABUNGAN(Mandailing Online) – Puluhan pengunjukrasa mendesak DPRD Mandailing Natal membentuk Panitia Khusus (Pansus) atas tragedi keracunan warga Sibangggor Julu di wilayah kerja PT SMGP.
Pengunjukrasa dari Aliansi Perhimpunan Pemuda Madina Bersatu itu melakukan aksi unjukrasa ke gedung DPRD Mandailing Natal, Rabu (17/2/2021).
DPRD Mandailing Natal selaku wakil rakyat dinilai tidak memiliki sikap yang jelas atas kematian 5 warga Sibanggor Julu dan puluhan dilarikan ke rumah sakit dalam tragedi Sibanggor Julu.
Tragedi Sibanggor Julu terjadi pada 25 Januari 2021 ketika pihak PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang mengelola pembangkit listrik tenaga panas bumi membuka SMP-T02 PLTP Sorik Marapi Unit II di wilayah desa itu.
Aksi unjukrasa yang sempat berlangsung sekitar 1 jam itu, selain mendesak pembentukan Pansus juga mengecam PT.SMGP yang dinilai kurang peduli terhadap keselamatan warga di kawasan kerjanya.
“Yang meninggal itu manusia, bukan monyet, PT.SMGP jangan suka-sukanya di Mandailing Natal, karena itu DPRD harus bentuk Pansus,” ujar Faizal Ardiansyah Chan dalam orasinya di aksi unjukrasa itu.
Demo sempat terhenti karena menunggu Ketua DPRD Madina yang dalam perjalanan.
Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, di hadapan pengunjukrasa menyatakan bahwa sampai Rabu (17/2) belum ada usulan inisistor pembentukan Pansis masuk ke meja kerjanya.
“Jangan tuding kami memihak PT.SMGP, jangan bilang kami dibayar PT.SMGP, sampai saat ini inisiator Pansus belum ada memasukkan usulan tentang Pansus PT.SMGP,” ujarnya.
Editor : Dahlan Batubara