PANYABUNGAN (Mandailing Online) : Aswin Parinduri menyampaikan visi misi di hadapan DPC Partai Persatuan Pembangunan Madina bertempat di aula hotel Rindang, Panyabungan, Selasa (28/1/2020).
Penyampaian visi misi itu dilakukan PPP dalam proses penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada Mandailing Natal 2020.
Aswin Parinduri yang akan berpasangan dengan Dahlan Hasan Nasution tampil dengan penjabaran lengkap seluruh sektor di Madina dalam penyampaian visi misi itu.
Tantangan, kendala dan peluang sektor-sektor urgen Mandailing Natal (Madina) saat ini dan masa mendatang terurai di visi misi itu, serta solusi yang dimunculkan dalam berbagai kebijakan strategis kelak.
Bahwa Madina 2021-2024 adalah lanjutan pembangunan dalam memperkuat masa akhir RPJPD 2006-2025, oleh karena itu Madina hari ini mestinya dalam posisi tinggal landas pada satu priode jangka panjang pembangunan.
Disebutkan, tantangan global ke depan memiliki banyak karakter yang mau tidak mau menjadi bagian dari tantangan daerah dan harus mampu dijawab dengan langkah-langkah strategis.
Diantara tantangan itu adalah era kehidupan dengan peradaban teknologi di era Revolusi Industri 4.0
Ancaman degradasi moral yang semakin nyata.
Kemampuan skill dan daya saing yang harus jadi hal utama.
Kerusakan lingkungan mengancam kehidupan.
Energi dan pangan semakin langka.
Ekonomi tumbuh dengan lambat akibat efek dari potensi resesi global.
Berdasar itu, apa yang harus dilakukan untuk menyongsong etape tinggal landas di rentang 2021-2024 sebagai masa akhir RPJPD 2006-2025 itu?
Poin-poin penting telah disiapkan dalam visi misi itu. Yakni :
Menjaga stabilitas sosial politik dengan membuka diri kepada semua pihak khususnya ulama dan kaum adat untuk bersama-sama sebagi patner sejajar pemerintah dalam pembangunan.
Pembangunan harus berorientasi dalam memperkuat penciptaan manusia unggul.
Pembangunan infrastruktur harus memperkuat sumber ketahanan pangan dan menutup ekonomi biaya tinggi serta mampu membuka sektor ekinomi baru bagi masyarakat.
Madina harus dikembalikan ke jatidirinya sebagai masyarakat yang beradat dan religius dalam mengantisipasi efek peradaban zaman yang merusak sendi moral kehidupan.
Kemajuan tehnologi harus diresfon secara positif dan mulai dikembangkan dalam kehiduoan masyarakat.
Memperkuat struktur ekonomi masyarakat khususnya pertanian, perikanan/kelautan dari hulu sampai hilir.
Ekonomi dikembangkan dengan memperkuat sisi produksi dan penciptaan nilai tambah.
Birokrasi pemerintah harus dikelola dengan murah dan kuat fungsi serta mempertegas dengan kuat posisi pemerintah sebagai pelayan masyarakat.
Peran keluarga harus dijadikan sebagai basis dasar pembangunan.
Memperkuat peran dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan.
Berdasar poin-poin tersebut visi misi itu tersusun program strategis. Yakni :
Menjadikan ulama dan tokoh adat sebagai mitra strategis pemerintah dan menjadikan keluarga sebagai basis pembangunan manusia unggul melaui program “Bina Keluarga Bahagia”.
Membantuk generasi milenial yang tangguh dalam menghadapi revolusi industri 4.0 melalui 3 paket program, yaitu :
1) “Sekolah Unggulan Terpadu” untuk pendidikan formal dasar 9 tahun.
2) “Bina Saudagar Muda” untuk para anak muda milenial melalui kerjasama dunia usaha dan industri dalam melakukan pendampingan bisnis.
3) “Pandu Minat dan Bakat” melalui pendampingan dan fasilitasi kreatifitas minat dan bakat untuk sebuah kecakapan hidup menuju dunia industri.
Mengembangkan usaha pertanian dan perikanan dengan orientasi optimalisasi produk melalui pendekatan tehnologi dan menggerakkan konsep “urban-farm” untuk keluarga dengan keterbatasan lahan usaha tani dalam rangka penguatan sistem ketahanan pangan.
Mendukung dan menguatkan program reforma agraria dimana kekuasaan tanah sebagai faktor produksi harus diutamakan penguasaanya oleh rakyat baik melalui konsep perhutanan sosial maupun konsep land reform dengan pendampingan dan fasilitasi hukum bagi kepentingan rakyat.
Membangun infrastruktur fisik dan sosial dengan tuntas untuk menghindari ekonomi biaya tinggi bagi masyarakat yang secara koneksifitas juga harus mendukung konsep ketahanan pangan melalui program “Rumbuk Marsialapari” yang digerakkan melalui kerjasama terpadu dengan dunia usaha dan industri.
Menjaga lingkungan dari kerusakan tangan-tangan manusia dan melestarikannya sehingga memberikan kenyamanan dan kedamaian serta melahirkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui program “Hidup Asri Karena Lestari”.
Mendekatkan pelayanan birokrasi dengan sentuhan tehnologi informatika melalui sebuah sistem aplikasi dan menguatkan program pelayanan “Turun Ke-bawah” sehingga rakyat menjadi tuan dan pemerintah menjadi pelayan serta menguatkan peran kecamatan dan desa/kelurahan sebagai ujung tombak pelayanan.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui optimalisasi pelayanan dan pendampingan kesadaran hidup sehat khususnya dalam menghadapi persoalan malaria dan stunting dengan program “Satu Desa Satu Pelayanan Medis”.
Membuka dan mengembangkan potensi wisata sebagai industri dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai agama dan budaya yang dimiliki melalui program “Keta Tu Madina”.
Memperkuat program strategis nasional maupun daerah di Mandailing Natal seperti bandara, pelabuhan, rumah sakit, pasar modern, pengembangan STAIN Madina, dengan memperkuat sinergitas dengan pemerintah pusat dan masyarakat perantau.
Editor : Dahlan Batubara