Panyabungan. Para ibu di Desa Sirambas-Saba Jior, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menilai program kelompok gizi masyarakat (KGM) gagal. Pasalnya, tidak ada peningkatan gizi di kalangan balita di desa tersebut dan terkesan hanya proyek di atas kertas.
Laila Nasution, warga Desa Sirambas mengatakan, tidak ada capaian yang diperoleh KGM dalam meningkatkan gizi anak-anak di desanya, bahkan kegiatan nyaris tidak ada, seperti penimbangan, penyuluhan gizi dan kesehatan, pendataan sasaran ulang, kunjungan rumah, pelatihan dan demonstrasi pemberian makanan dengan mencontohkan membuat makanan anak balita, ibu hamil, membagikan tablet FE, membagikan taburia.
“Padahal setiap desa yang proposalnya disetujui akan mendapatkan dana paket gizi masyarakat (PGM) sebesar Rp 140.000.000, yang akan digunakan bersama-sama masyarakat untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan. Namun belum terlihat adanya kemajuan yang dicapai KGM dalam melaksanakan PGM di desa ini,” paparnya.
Ia berharap tim teknisi dan pengelolan kabupaten untuk segera melakukan investigasi lapangan, karena diduga proyek ini hanya dilakukan di atas kertas tanpa pelaksanaan lapangan.
“Buat apa ratusan juta uang negara yang diberikan untuk rakyat demi peningkatan kesehatan, namun nyatanya hanya untuk kepentingan seseorang atau kelompok,” sebutnya.
Ketua Fraksi Hanura DPRD Madina, Ir H Ali Makmur meminta Bapati untuk mengawasi segala proyek program peningkatan kesehatan di beberapa desa se-Kabupaten Mandailing Natal, khususnya di Desa Sirambas dan Saba Jior, yang merupakan tanah kelahirannya.
“Kita harapkan Kadis Kesehatan bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan program kesehatan yang dibawah kendalinya. Sebab dari hasil investigasi yang kita lakukan, capaian program-program kesehatan masih kecil, terbukti dari apa yang menjadi laporan masyarakat,” imbuhnya. (henri)