PANYABUNGAN (MO) – Harga karet mentah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mulai merangkak naik. Penjualan pada Kamis kemarin di Gunung Tua, Panyabungan sudah menyentuh Rp.8.000 hingga Rp.9.000 per kilo gram di tingkat pedagang pengumpul.
Dalam rentang 3 bulan terakhir harga sempat merosot ke posisi Rp. 5.000 hingga Rp. 6.000 per kilo gram membuat para petani karet maupun buruh penyadap kalang kabut.
Zulhaji Nasution petani karet warga Desa Gunungtua Julu Kecamatan Panyabungan kepada wartawan, Jum’at(31/8) mengungkapkan, kanaikan harga karet ini diharapkan terus merangkak agar penghidupan keluarganya dan petani lain semakin baik.
“Kejadian anjloknya harga getah karet, apalagi menjelang hari raya kemarin, benar-benar membuat kita lesu, apalagi pada waktu itu kita ketahui bersama kebutuhan hidup sedang meningkat dalam menyambut lebaran, bahkan tidak sedikit dari petani yang mencari utangan,” jelasnya.
Tahun lalu harga karet di Madina sudah meneyentuh angka 17.000 hingga 18.000 per kilo gram. Namun beringsut turun dalam beberapa bulan hingga menyentuh level Rp.5.000 per kilo gram.
Mugiroh seorang pengumpul mengatakan, anjloknya harga dipengaruhi menurunnya permintaan dari negara-negara pengimport karet terkait krisis keuangan di Eropa. Dan dia serta pedagang lain di Madina tidak pernah menurunkan harga sesuka hati. (mar)
