PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Peristiwa berdarah diduga dipicu persoalan ladang ganja terjadi di Desa Pardomuan, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (19/5) malam.
Setidaknya empat orang dari 5 orang yang terikat hubungan famili mengalami luka-luka akibat saling bacok yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB.
Informasi dihimpun, Rabu (20/5), akibat saling bacok tersebut, Mahmudin (45) mengalami luka bacok pada kaki kiri, kening dan hidung. Sukri (21) yang merupakan anak dari Mahmudin mengalami luka bacok pada kepala. Nasaruddin (35) mengalami luka bacok pada kepala dan leher. Aman (40) mengalami luka bacok pada badan dan tangan.
Peristiwa saling bacok ini diduga berpangkal dari beda pendapat di antara lima orang tersebut soal panen ganja. Dua diantaranya melarang agar tidak lagi memanen tanaman ganja di Tor Sihite karena aparat kepolisian sedang melakukan operasi pembersihan ladang ganja.
Beda pendapat ini berakibat terjadinya perkelahian memakai senjata tajam. Pertikaian kelimanya terhenti setelah dilerai warga.
Kapolres Madina AKBP Andry Setiawan melalui Kasatreskrim AKP Wira Prayatna yang dikonfirmasi melalui telepon membenarkan terjadinya saling bacok antar keluarga ini. Untuk mengantisipasi keributan susulan, personel Polres Madina bersenjata lengkap berjaga-jaga di RSUD Panyabungan.
Motif terjadinya saling bacok karena korban mengingatkan pelaku agar tidak lagi memanen tanaman ganja di Tor Sihite karena aparat kepolisian saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembersihan ladang ganja.
Disebutkannya, sampai saat ini dua orang korban dan seorang pelaku dirawat di RSUD Panyabungan, dan seorang pelaku, Sukri dirujuk ke rumah sakit di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Sementara satu orang pelaku lainnya berinisial A melarikan diri.