Artikel

Bahasa Pemrograman PYTHON: Terapannya dalam Logika Matematika

 

Oleh: S.N.M.P. Simamora*

Berbagai bahasa pemrograman semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan algoritma di bidang software dan hardware; khususnya sistem operasi (operating systems) dan machine-platforms (32-bit, 64-bit). Salah satu bahasa pemrograman yang menjadi trending adalah PYTHON.

Beberapa kelebihan PYTHON seperti, kemudahan dalam penulisan algoritma yang sederhana, pemodelan dalam bentuk grafis dan citra; serta keterlibatan library dalam pendefinisian fungsi-fungsi protocol dalam jaringan komputer. Seperti halnya bahasa pemrograman lain yang membutuhkan translator untuk men-generate sebuah codes, baik dalam bahasa pemrograman maupun script), maka translator yang umum digunakan yakni: python-3.11.0rc2 dan pycharm-edu-2022.2.1. Masing-masing translator ini dapat di-download pada alamat berikut:
Untuk python-3.11.0rc2 silahkan di-download di: https://www.python.org/downloads/windows/
Untuk pycharm-edu-2022.2.1, silahkan di-download di: https://www.jetbrains.com/edu-products/download/#section=pycharm-edu

Fomat sederhana dalam bahasa pemrograman PYTHON ditunjukkan sebagai berikut:
<library>
<deklarasi varabel>
<isi/badan pemrograman>

Misalkan, dituliskan konstruksi-algoritma berikut:
a(1.5;
a(a(2.5;
tampilkan a;

Penjelasan:
Dalam pemodelan matematika, sebuah variable tidak dapat digunakan lebih dari satu kali. Pada contoh ini terlihat variable a digunakan lebih dari satu sehingga tidak diperkenankan dituliskan dalam pemodelan matematika. Akan tetapi, dalam penulisan algoritma (algorithm); hal ini diperkenankan. Adapun alasan untuk efisiensi ruang-memori komputer. Seperti telah diketahui bahwa segala bentuk proses yang berjalan dalam sebuah komputer bekerja berdasar sebuah algoritma. Algoritma ditujukan untuk membangun sebuah proses harmonis, sinkron dan produktif.
Pada contoh ini, variable a ditugaskan menampung sebuah bilangan pecahan, 1.5; selanjutnya isi a dibagi dengan sebuah konstanta 2.5. Lalu selanjutnya, hasil ini ditampungkan kembali ke variable a. Alhasil, isi variable a telah mengalami pembaharuan nilai.

Bila dituliskan dalam bahasa pemrograman PYTHON ditunjukkan sebagai berikut:
#koran1.py
a=1.5;
a=a/2.5;
print(“Hasil-akhir = “,a);

Hasil jalannya program ditampilkan sebagai berikut:

 

 

Gambar 1. Hasil proses generalisasi koran1.py

Dasar dari logika matematika adalah algoritma-kerja gerbang logika utama yakni: AND, OR, XOR, dan NOT. Berikut diuraikan masing-masing algoritma-kerja tersebut, yakni:

Algoritma-Kerja AND
ā€œLuaran bernilai 1, jika-dan-hanya-jika semua masukan bernilai 1ā€
Misalkan, ditunjukkan pada konstruksi-algoritma berikut:
A1(DEC(12);
A2(DEC(15);
aX(A1 ( A2;
tampilkan aX;

Bila dituliskan dalam bahasa pemrograman PYTHON ditunjukkan sebagai berikut:
#koran2.py
A1=12;
A2=15;
aX=A1&A2;
print(“Hasil-akhir = “,aX);

Hasil jalannya program ditampilkan sebagai berikut:

 

Gambar 2. Hasil proses generalisasi koran2.py

Algoritma-Kerja OR
ā€œLuaran bernilai 1, jika-dan-hanya-jika salah-satu masukan bernilai 1ā€
Misalkan, ditunjukkan pada konstruksi-algoritma berikut:
A1(DEC(12);
A2(DEC(15);
aX(A1 ( A2;
tampilkan aX;

Bila dituliskan dalam bahasa pemrograman PYTHON ditunjukkan sebagai berikut:
#koran3.py
A1=12;
A2=15;
aX=A1|A2;
print(“Hasil-akhir = “,aX);

Hasil jalannya program ditampilkan sebagai berikut:

 

Gambar 3. Hasil proses generalisasi koran3.py

Algoritma-Kerja XOR
ā€œLuaran bernilai 1, jika-dan-hanya-jika jumlah nilai-masukan bernilai GANJILā€
Misalkan, ditunjukkan pada konstruksi-algoritma berikut:
A1(DEC(12);
A2(DEC(15);
aX(A1 ( A2;
tampilkan aX;

Bila dituliskan dalam bahasa pemrograman PYTHON ditunjukkan sebagai berikut:
#koran4.py
A1=12;
A2=15;
aX=A1^A2;
print(“Hasil-akhir = “,aX);

Hasil jalannya program ditampilkan sebagai berikut:

 

Gambar 4. Hasil proses generalisasi koran4.py

Algoritma-Kerja XOR
ā€œLuaran bernilai 1, jika-dan-hanya-jika jumlah nilai-masukan bernilai GANJILā€
Misalkan, ditunjukkan pada konstruksi-algoritma berikut:
A1(DEC(12);
A2(DEC(15);
xL((A1)ā€™;
xK((A2)ā€™;
tampilkan xL,xK;

Bila dituliskan dalam bahasa pemrograman PYTHON ditunjukkan sebagai berikut:
#koran5.py
A1=12;
A2=15;
xL=~(A1);
xK=~(A2);
print(“Hasil-akhir = “,xL,” dan “,xK);

Hasil jalannya program ditampilkan sebagai berikut:

 

 

Gambar 5. Hasil proses generalisasi koran5.py

Dalam hal ini, bahasa pemrograman PYTHON dengan kesederhanaan pada aspek pendeklarasian sintaks pemrograman, cukup dapat menangani algoritma-kerja gerbang logika sebagai dasar dalam model-model di logika matematika. PYTHON tergolong bahasa pemrograman yang di-generalisasi dengan translator jenis interpreter, dengan bukti bahwa file dalam bentuk executed-code (*.exe) tidak pernah dihasilkan saat proses generalisasi pemrograman dilakukan.

*Dosen Institut Digital Ekonomi LPKIA, Bandung / Alumni Dept. Elektroteknik ITB, Bandung

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.