Artikel

Foto Prewedding, Apakah Boleh Dalam Islam?

Oleh: Ummu Taqiyya
Ativis dakwah/mompreneur, tinggal di Tapanuli Utara

 

Sudah tidak asing lagi bukan mendengar kata “Prewedding“? Prewedding mempunyai arti pranikah atau sebelum pernikahan. Laki-laki dan perempuan yang ingin menikah tak jarang mengabadikan momen sebelum nikah dengan acara foto yang disebut foto prewedding. Hal ini semakin menjadi trend di kalangan pasangan yang hendak menikah. Berbagai konsep foto terbaru, gaya terunik, agar menjadi trendsetter.

Sebelum saya menikah dan belum mengkaji islam, menganggap prewedding itu bukan hal yang tabu dan bahkan dianggap sesuatu yang keren. Itulah saatnya dijadikan kenang-kenangan dengan calon suami nanti.

Tapi bersyukurnya pemahamanku berubah sejak Allah menuntunku untuk memperbaiki diri, memahami segala aturan dari Sang Pencipta yaitu ajaran islam. Apa gunanya melabeli diri ini sebagai penganut agama islam, tapi tidak mau mengamalkan aturan dari-Nya?

Islam bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Pencipta (hablum minallah), namun juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum minannas) dan mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri (hablum minannafsi).

Dari aspek hablum minannas sendiri, islam mengatur bagaimana sistem pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Tidak boleh berdua-duaan (khalwat) antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom (belum menikah), campur baur (ikhtilat) ketawa ketiwi bareng teman-teman yang berbeda jenis kelamin.

Bersentuhan ataupun tidak bersentuhan tetap saja dianggap khalwat jika berdua-duaan. Begitupun dengan foto prewedding yang tentunya dilaksanakan dengan foto berdua saja.

Foto pas lamaran, tukar cincin, bukankah itu juga termasuk foto prewedding (foto sebelum nikah)?

Lalu, sebegitu pentingkah foto berdua sebelum pernikahan?

Momen sekali seumur hidup?

Agar orang-orang tau siapa calon yang akan engkau nikahi?

Justru sekali seumur hidup harus diawali dengan ketaatan, menjalankan rangkaian pernikahan sesuai yang Allah perintahkan. Sebab, ketaatan akan membuahkan keberkahan dan sebaliknya kemaksiatan akan membuahkan kesengsaraan.

Sebelum nikah seakan ingin memperlihatkan pada dunia, “ini lho calonku” bahkan bisa menghabiskan banyak biaya untuk foto prewedding tapi setelah menikah tak ada keberkahan, sakinah mawaddah warahmah. Tidak mau kan?

Bersabarlah dalam menjalankan kehidupan sesuai yang Allah inginkan. Jangan hanya karena mengikuti trend, tapi mengundang murka Allah, mengabaikan syariat-Nya. Ingatlah bahwa kita hidup hanya untuk meraih ridho Allah, bukan ridho manusia.

Boleh mengabadikan foto berdua tapi lakukanlah setelah akad nikah, setelah ijab qabul, setelah kalian resmi menjadi pasangan halal. Tapi ingat meskipun sudah menikah, foto yang mesra, jangan pula dipamerkan, nanti jomblo-jomblo pengen juga kan gawat. Kemesraan pasangan halal cukup berdua saja yang tahu, orang lain tak perlu tahu, agar tidak mengundang rasa hasad, fikiran kotor orang-orang yang melihatnya.

Jika masih ada juga yang mengatakan “Ini foto prewedding syari tanpa sentuhan”, tolong hentikanlah, jangan menyesatkan orang banyak terutama generasi muslim yang masih awam dan belum memahami islam. Saatnya kita sebagai ummat muslim sadar hakikat penciptaan hidup kita, untuk apa kita hidup, dan mau kemana kita setelah mati. Agar hidup yang kita jalani bukan sekedar hidup tanpa aturan. Karena kita diciptakan dan juga diberi aturan dari Allah.

Sudah yuk jangan tunda waktumu untuk memperbaiki diri, memahami islam sebagai agamamu, jalan hidupmu.

Semoga kita bisa istiqomah mengkaji islam dan mendakwahkannya pada ummat manusia, bahwa Allah bukan hanya Sang Pencipta tapi juga Sang Pengatur. Hidup di bumi Allah, harus ikut aturan Allah.

Wallahu a’lam bisshowab.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.