MUARA SIPONGI (Mandailing Online) – Gulo bargot atau gula Aren buatan Desa Ranjo Batu, Kecamatan Muara Sipongi ternyata sangat digemari turis mancanegara.
Pasalnya, bus pariwisata setiap hari selalu singgah di warung gulo bargot buatan Elmi (32) yang berada di pinggir Jalur Lintas Sumatera titik Desa Ranjo Batu.
Ibu 2 orang anak ini menjawab wartawan, Kamis (6/3/2014) mengungapkan, selain membeli gula aren, para turis manca negara itu juga berduyun-duyun melihat peroses pembuatannya di samping rumah Elmi.
Elmi menyatakan, berjualan sekaligus memproduksi gula aren merupakan usaha warisan dari orangtua. Sebab menjadi perajin merupakan usaha yang cukup menjanjikan bagi pereknomian keluarganya.
“Berjualan di depan rumah berkebutulan berada dipinggir Jalan Lintas Sumatera, memiliki pembeli dari berbagai daerah. Baik itu dari Madina maupun Sumatra Barat karena posisi desa kita berada diperbatasan Sumut dan Sumbar” ucapnya.
“Dan hampir setiap hari mobil parawisata yang membawa turis manca negara mampir untuk membeli sekaligus melihat peroses pembuatannya,” katanya.
Gula Aren yang diproduksi di desa tersebut ukurannya rata-rata 1 kilo gram per biji, berbeda dengan produksi gula aren dari daerah lain yang ukuran kecil. Sehingga produk ini menjadi incaran bagi masyarakat.
Disebutkannya, hampir 70 % masyarakat desa itu berpropesi pengrajin gula aren, selain menjadi petani, sehingga di desa itu sangat mudah menemukan gula aren.
Harga gula aren di desa ini rata-rata Rp.17.000 per kilo gram. Elmi mengaku mampu menjual sekitar 18 kg per hari. Sementara total produksi gula aren per hari di desa itu mencapai ratusan kilogram.
Saat ini sudah banyak pengrajin memasarkan sendiri gula aren produksi mereka dengan cara memajangkanya di depan rumah masing-masing terkait makin tinginya jumlah pembeli yang berdatangan. Sebelumnya mereka menjualnya kepada pengumpul.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara