PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Harga kakao kering turun di tingkat petani dalam beberapa hari terakhir. Penurunan harga diprediksi pengaruh kualitas pengeringan biji kakao yang rendah akibat musim penghujan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
“Penjualan di tingkat petani mengalami penurunan sekitar 2.000 rupiah per kilo gram, dari harga semula 19.000 menjadi 17.000 rupiah,” ungkap Halim Nasution petani kakao kepada wartawan, Rabu (31/10) di Panyabungan.
Dikatakannya, turunnya harga kakao tersebut menyebabakan para petani menjadi resah karena mengalami penurunan pendapatan, ditengah banyaknya saat ini masyarakat menyandarkan pemasukan dari kakao.
“Dalam 5 tahun terakhir banyak petani yang beralih ke tanaman kakao karena selain cepat mencapai masa panen, juga harga yang bagus. Beberapa tahun lalu sempat mencapai 27.000 hinga 30.000 rupiah per kilo gram,” jelasnya.
Hal senada juga disampikan Darwin, petani kakao di Panyabungan. Turunnya harga kako saat ini diduga pengaruh penghujan dimana penjemuran biji kakao kurang berkualitas.
“Karena penghujan, sehingga untuk melakukan pengeringan dengan cara penjemuran pada biji kakao yang baru kita penen tentu kurang bagus keringnya, masih mengandung air dan berpengaruh terhadap kualitasnya,” katanya. (mar)