JAKARTA (Mandailing Online) – Tim negosiasi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan kembali mengadakan pertemuan dengan perusahaan Jepang terkait dengan pembelian Inalum. Pertemuan dengan pihak Nippon Asahan Alumunium (NAA) ini akan dilakukan di Singapura, hari ini, Selasa (12/11/2013).
Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Hadiyanto mengatakan, pertemuan tersebut akan membahas lebih lanjut permasalahan selisih harga. Pasalnya, pemerintah dan NAA belum mencapai kata sepakat terkait nilai buku dari Inalum tersebut.
Menurut dia, pertemuan tersebut bukan merupakan pertemuan terakhir. Jika dalam pertemuan tidak ada titik temu antara kedua belah pihak, maka akan segera ditindaklanjuti sesuai kesepakatan.
Hadiyanto menambahkan, pemerintah akan berupaya agar harganya dapat lebih rendah dari yang diminta NAA. Namun, jika tidak berhasil, maka pemerintah akan mengambil langkah membawah persoalan tersebut ke arbitrase internasional.
Sebagaimana diketahui sesuai Master of Agreement yang berakhir 31 Oktober 2013, Inalum telah resmi menjadi milik Indonesia. Namun dalam proses pengambil alihan sisa saham yang ada, masih terdapat selisih harga. Pemerintah sendiri tetap berpegang pada proyeksi audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) per 31 Oktober 2013.
Komisi XI DPR RI telah menyetujui dana pembayaran Inalum sebesar Rp7 triliun yang telah dianggarkan pada APBNP 2012 sebesar Rp2 triliun dan APBNP 2013 sebesar Rp5 triliun.(oke)
Comments