MUARA BATANG GADIS (Mandailing Online) – Memasuki hari ketiga pascabanjir yang terjadi di wilayah Sulangaling logistik dan obat-obatan belum bisa dikirim. Kondisi pertemuan sungai Parlampungan dan Batang Natal yang masih meluap dan mengancam nyawa menjadi alasannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina) Subuki Nasution yang dihibungi Mandailing Online menyampaikan hari ini, Selasa (21/12) logistik, baik sembako maupun obat-obatan akan didistribusikan ke wilayah Sulangaling.
“Logistik dan Tim SARS kita sudah di MBG. Hari ini akan kita upayakan dengan armada yang di sana untuk mendistribusikannya,” kata Subuki.
Desa Hitaimbaru di Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), sampai hari ini masih tergenang dengan ketinggian 1 meter. Sementara di Desa Lubuk Kapundung, Lubuk Kapundung II, dan Ranto Panjang air sudah surut meski sebelumnya ketinggian air sempat mencapai 4 meter.
Berdasarkan informasi dari Sekretaris Desa Lubuk Kapundung II Aman Lubis warga Desa Hitaimbaru masih berada di perbukitan dengan kondisi kekurangan makanan dan pakaian kering.
“Warga butuh air bersih untuk diminum, bahan makanan juga, dan terpenting pakaian anak-anak dan dewasa karena pakaian warga basah semua,” katanya
Sementara berdasarkan postingan di akun resmi Polres Madina, ada 30 rumah warga yang hanyut dan puluhan lainnya rusak berat di wilayah Sulangaling dan 5 orang hanyut terbawa arus.
Terkait informasi ini, Subuki menjelaskan, pihak pemerintah belum bisa mengeluarkan informasi resmi karena sedang menunggu data dari kepala desa dan camat.
“Kita masih menunggu informasi resmi dari desa dan camat,” jelasnya.
Masyarakat di wilayah Sulangaling berharap pemerintah bisa secepatnya mengirim logistik dan obat-obatan agar terhindar dari penyakit.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, akibat banjir melanda Madina pada Sabtu lalu setidaknya ada 6 orang yang hanyut dan belum ditemukan, 6.200 hektare lahan pertanian gagal panen, 250 hektare lahan holtikultura rusak, 33 sekolah terendam dan fasilitasnya rusak, 4.500 kepala keluarga terdampak secara langsung, dan banyak fasilitas umum yang rusak berat.
Peliput: Roy Adam