PADANGSIDIMPUAN – Pada 2010, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padangsidimpuan telah mengidentifikasi tiga kasus penyakit mematikan HIV/AIDS. Dua korban telah meninggal, seorang lagi masih menjalani perobatan.
“Dua korban meninggal itu sebenarnya bukan terjangkit HIV/AIDS di Padangsidimpuan. Namun keduanya selama ini merantau di Batam dan Surabaya,” kata Kadinkes, Doria Hafni Lubis, tadi pagi.
Menurutnya, ketika tingkat penyakitnya sudah stadium tinggi atau akut, keduanya pulang kampung ke Padangsidimpuan dan akhirnya meninggal dunia. Sedangkan seorang lagi masih menjalani perobatan secara pribadi.
“Kita sudah coba mendatanginya dan menawarkan pemeriksaan serta pengobatan. Namun yang bersangkutan hinga kini belum bersedia menerima tawaran kita,” ujarnya.
Ditanya siapa dan dimana alamat para korban HIV/AIDS yang sudah meninggal dan yang masih menjalani perawatan itu, Kadinkes menolak menyebutnya.
Berkenaan dengan kasus HIV/AIDS tersebut, Pemko Padangsidimpuan melalui Dinkes telah mencanangkan program Pelacakan Kasus Penyakit Menular (PKPM) seperti HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.
“Untuk mengantisipasi peningkatan angka penderita HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. Program PKPM ini dianggap sangat perlu, karena tahun ini saja telah ditemukan tiga kasus HIV/AIDS di Padangsidimpuan,” sebut Doria.
Sementara Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), Masrianti Khairani, menyatakan langkah awal yang akan dilakukan pada program ini, yakni mendata seluruh masyarakat yang diduga terjangkit virus mematikan itu.
Masyarakat yang didata tersebut adalah yang dicurigai (suspect) terjangkit dan mempunyai latar belakang kehidupan yang identik dengan penularan penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.
“Kita akan memeriksa darah dan menanyakan latar belakang kehidupan setiap warga yang diepriksa. Meski pendataan pengidap HIV/ AIDS merupakan langkah awal, namun kita akan tetap menjaga kerahasian masyarakat yang didata tersebut,” tegasnya.
Ditanya apakah Pemko Padangsidmpuan sudah memiliki Voluntary Counseling and Testing (VCT), Masrianti, mengatakan belum, karena Pemko belum memiliki tempat untuk program VCT tersebut.
Sumber : Waspada Online