PANYABUNGAN ( Mandailing Online ): Pihak perusahaan PT.SMGP melalui Kepala Teknik Panas Bumi ( KTPB) SMGP Ali Sahid memberi penjelasan terkait peristiwa keracunan H2S warga Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal ( Madina ).
Menurut Ali Sahid, pihaknya mendapat laporan tercium bau menyengat di desa Sibanggor Julu bersamaan saat kegiatan aktivasi sumur baru V-01 di lokasi Pad V pada Kamis (22/02) pukul 18.45:00 WIB. Aktivasi Sumur V-01 dimulai pada 11:30:00 WIB setelah melakukan pre-job safety meeting dilanjutkan dengan penyisiran perimeter aman sejauh 300 meter dari lokasi titik pembukaan.
Pembukaan sendiri katanya dimulai dengan dibukanya katup 3 inchi sebanyak 4 drat atau 20% dengan metode penetralisir H2S (abatement system), semua kegiatan berlangsung di lokasi pad V yang berjarak sekitar 700 m dari titik terdekat Desa Sibanggor Julu.
Selama kegiatan, jelasnya, H2S termonitor 0 PPM, baik di lokasi pekerjaan Pad V maupun di sekitar perimeter aman 300m sampai adanya laporan bau menyengat dari masyarakat Sibanggor Julu yang dibuktikan dengan alat deteksi gas H2S.
Kegiatan ini juga, katanya didampingi dan disaksikan langsung oleh KTPB SMGP, Kepala Desa Sibanggor Julu dan 4 Personel Pamobvit di lokasi pad V.
Namun kegiatan aktivasi segera dihentikan begitu mendengar adanya laporan bau menyengat .
Kepala Desa berserta tim CDCR melakukan pemeriksaan di desa dan memberi info indikasi bau sudah tidak ada begitu mereka tiba di Desa.
” Saat ini PT SMGP masih fokus dalam penanganan Masyarakat dengan mengerahkan ambulans dan kendaraan untuk menjemput masyarakat yang mengeluhkan kondisi kesehatannya untuk dibawa ke Rumah Sakit. Sementara ini kondisi di desa sudah tertangani dan operasi Perusahaan tetap berjalan normal. Aparat keamanan sudah dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban”.imbuhnya ( red )