TAPTENG-Masyarakat Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah Tapteng), khususnya orangtua, resah akibat merebaknya isu melalui SMS tentang aksi penculikan terhadap anak-anak, orang dewasa, bahkan orangtua. Sesuai sms itu, orang yang diculik akan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya seperti hati, jantung dan ginjal.
“Polsek/Polres Madina memohon maaf untuk semua. Diumumkan kepada Anda bahwa ada penculikan anak, dewasa, orangtua sudah sampai di Penyabungan. Sudah dapat empat anak yang diambil bagian dalam tubuh terutama mata dan jantung. Penculiknya baru tertangkap dua orang. Dan masih ada 148 orang yang diculiknya. Semua berita ini kenyataan, tolong bantuan kerja sama, waspadailah mobil APV Abu-abu bernomor polisi BB 18xx,” demikian SMS yang beredar ke ponsel sejumlah warga dari sumber yang mengaku Slamet Riady.
Sejumlah warga di tempat berbeda mengaku resah atas isu tersebut, apalagi SMS itu disebut berasal dari pihak kepolisian.
“Jujur saja kami sangat resah dan khawatir dengan adanya SMS tersebut. Saat ini terpaksa saya atau suami mengantar dan menjemput anak dari sekolah mereka setiap hari. Padahal biasanya mereka bisa pulang sendiri. Apalagi kita sering menonton atau membaca di media, sekarang marak pembunuhan secara mutilasi. Ini yang membuat kita khawatir. Bahkan sekarang kami tidak mengizinkan anak-anak bermain keluar dari rumah, takut menjadi korban penculikan,” ujar Umak Irma br Hasibuan, warga Pandan di Pasar Pandan, Minggu (28/11) bersama warga lain seperti Tuti br Pardede, Umak Lisa, dan Tua Panggabean.
Hal senada disampaikan Putri Br Hutagalung, Umak Ridho dan Dedek br Regar, warga Sarudik. Menurut mereka, SMS beredar hampir ke semua ponsel amat meresahkan dan mengganggu aktivitas mereka.
“Biasanya anak saya pulang pergi ke sekolah dan pengajian selalu pergi sendiri, karena sudah terbiasa. Tapi sejak beredarnya isu tersebut, saya jadi resah dan khawatir sehingga terpaksa saya mengantar jemputnya, walaupun terpaksa saya harus terlambat pergi ke tempat kerja. Orangtua mana yang tidak takut anaknya diculik dan dibunuh, terus diambil mata, jantung atau ginjalnya. Pasti semua takut. Kalau memang penculik itu ada, saya harap polisi segera menangkapnya. Kalau hanya isu, mohon dijelaskan!” ungkapnya.
Beberapa kelompok warga mengaku akan membentuk kelompok untuk menjaga daerah mereka.
“Kami warga di sini memang sudah sepakat untuk membuat kelompok penjagaan, memantau mobil APV abu-abu BB 18xx seperti yang ada di SMS tersebut datang kemari. Kalau memang datang, biar cepat kita antisipasi,” ujar warga.(ahu/smg)
Sumber : Sumut Pos