Siantar- Dikira turut serta berkemah di organisasi Pramuka Sekolah, Dewi Hartati (10) justru raib selama 5 hari. Setelah melakukan pencaharian, ternyata bocah ini ditemukan sudah jadi mayat busuk tidak jauh dari lokasi sekolahnya di SD Muhammadiyah, Kecamatan Sialu Laut, Asahan, Selasa (7/2).
Tragisnya, mayat sudah membusuk serta kepala terpisah dengan tubuhnya. Kuat dugaan, korban sengaja dibunuh untuk menghilangkan jejak, setelah sebelumnya diperkosa.
Guna mengetahui penyebab kematiannya, Polsek Air Joman membawa mayat ke RSU Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar guna diotopsi. Di sini, Rosmawati Sinaga (40) Uwak korban menuturkan, penemuan jenazah keponakannya diketahui setelah beberapa anak sekolah mencium aroma busuk yang sangat menyengat diareal kebun sawit persisnya di Dusun V Bangun Sari, Kecamatan Silau Bangun, Asahan, sekitar pukul 12.00 WIB. Lantas, warga berbondong-bondong ke lokasi setelah mengetahui adanya mayat bocah perempuan hingga selanjutnya dievakuasi petugas kepolsian.
Sebelumnya, keluarga sudah mencari kemana-mana terkait keberadaan Dewi yang terakhir pamit dari rumah untuk berkemah dengan temannya di organisasi Pramuka Sekolah. Malah pencarian, melibatkan orang pintar dengan versi berbeda-beda. “Kami nyaris putus asa mencarinya, karena anak itu belum tau apa-apa, tapi kok malah hilang,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Korban anak kedua dari empat bersaudara ini, Jumat (3/2), sekitar pukul 13.00 WIB, pamitan kepada ibunya, Nurani br Sinaga untuk berangkat ke sekolah tempat di mana siswi pramuka ditunggu dan selanjutnya berangkat kemah ke Kampung Banjar Minggu, Asahan.
Dengan sungkem, Dewi yang kini duduk di bangku Kelas V SD itu, melangkah dengan senyuman menuju sekolah dan Nurani berangkat perwiritan. Ternyata perpisahan itu untuk selamanya karena Dewi sama sekali tidak berkemah justru mayatnya terabaikan di ladang sawit sekitar 700 meter dari rumahnya.
Masih keterangan Rosmawati ditemani adiknya, Fatimah (35), kalau selama kepergian Dewi, ibunya beranggapan sedang berkemah. Namun hingga Senin (6/2) Dewi malah belum tiba ke rumah, sedangkan teman-teman satu pramukanya yang berjumlah 9 orang sudah berada di rumah masing-masing.
Kapolsek Air Joman, AKP B Tambunan saat ditemui di kamar mayat RSU Dr Djasamen Saragih mengaku, di lokasi penemuan, jasad korban ditemukan terlentang dengan rok tersikap ke atas. Belum diketahui pasti penyebab kematian, namun dugaan sementara mengarah ke pencabulan. Bahkan diduga untuk mengaburkan jejak, korban sengaja dibunuh. “Itu masih dugaan, begitupun kita masih menunggu hasil otopsi forensik,” tegasnya.(mag-5/smg.sumutpos)