MEDAN (Mandailing Online) – Pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin menyatakan Sumut berpeluang mencetak inflasi di atas 0,4% di bulan ini.
Itu dikatakannya hari Jumat (29/4/2022) di Medan melihat kinerja sejumlah harga kebutuhan pokok menjelang lebaran.
Pada dasarnya di bulan April ini, komoditas cabai menjadi penyumbang terbesar deflasi. Untuk cabai merah saja, sejauh ini harganya mengalami penurunan sekitar 55% hingga 60%. Jika membandingkan antara rata-rata harga cabai merah dibulan lalu dengan cabai merah dibulan ini.
Dari kisaran Rp 52.000an/kg di bulan lalu, menjadi Rp32.000-an/kg di bulan ini. Sementara cabai rawit mengalami penurunan berkisar 20%-an di bulan ini. Dari kisaran Rp 35.000-an/kg menjadi Rp29.000/kg bulan ini. Bawang merah juga sama, rata-rata di bulan ini mengalami penurunan sekitar 10%. Dari harga Rp 33.000 menjadi Rp 30.000/kg di bulan ini.
Sementara itu, komoditas lainnya seperti daging ayam, daging sapi, minyak goreng, gula pasir harganya konsisten mengalami kenaikan dari hari ke hari. Bahkan untuk komoditas daging ayam, dikhawatirkan harga rata-rata di bulan depan, masih bisa lebih mahal dibandingkan dengan rata rata di bulan ini. Untuk harga daging ayam yang saat ini dijual dikisaran Rp 36.000 hingga Rp 38.000/kg. Pada dasarnya dibulan ini mengalami kenaikan berkisar 9-10%.
Untuk daging sapi kenaikannya masih dikisaran angka 0,7%. Sementara untuk gula pasir naik sekitar 7%-an, dan minyak goreng harganya naik sekitar 11%-an.
“Dari komoditas pangan, saya menghitung Sumut masih berpeluang mencetak inflasi kecil. Belum lagi dari sejumlah kebutuhan hidup lainnya, yang sejauh ini terpantau juga mengalami kenaikan,” kata Gunawan Benjamin, Jumat (29/4/2022) sebagaimana dikutip Medan Bisnis.
Gunawan mengatakan, perkiraan inflasi April juga mempertimbangkan harga di sisa bulan April menjelang Idulfitri tentunya, yang masih berpeluang untuk naik. Beberapa komponen kebutuhan lain yang belum dmasukan juga turut memberikan kontribusi besar untuk inflasi.
Beberapa diantaranya adalah BBM, gas, tiket pesawat, dan sejumlah kebutuhan lainnya. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut tentunya menjadi masalah di Sumut. Karena dibulan lalu Sumui sudah menyumbang inflasi 0,71%. “Sangat tinggi sekali realisasi inflasi sebesar itu. Dan bulan ini inflasi masih naik,” kata Gunawan.
Kedepan, dengan melihat tren harga energi dunia ditambah dengan harga komdoitass pangan global, laju inflasi hingga tutup tahun bisa meroket nantinya. Terlebih ada wacana pemerintah untuk kembali menyesuaikan harga BBM maupun LPG.
Sumber: Medan Bisnis
Editor: Dahlan Batubara