PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Ketua Komisi I DPRD Mandailing Natal (Madina) Zubaidah Nasution mengapresiasi kesigapan Bupati dan Wakil Bupati mengatasi gejolak yang timbul akibat surat edaran Kepala Dinas Pendidikan.
Apresiasi itu disampaikan Zubaidah ketika dimintai tanggapannya terkait instruksi Bupati yang meminta vaksinasi anak dilakukan dengan pendekatan persuasif.
“Kita juga apresiasi kesigapan Bupati dan Wakil dalam melihat dan mengatasi gejolak yang terjadi akibat surat edaran Kadisdik,” katanya, Rabu (19/1) di kediamannya, Panyabungan.
Meskipun demikian, Zubaidah sedikit menyesalkan instruksi Bupati tersebut yang muncul setelah ada gejolak.
“Harusnya kemaren itu sebelum mengeluarkan surat, Kepala Dinas kordinasi dulu dengan Bupati atau Wakil,” imbuhnya.
Anggota DPRD dari Fraksi partai Golkar ini setuju dengan langkah yang disampaikan Bupati yakni melakukan pendekatan persuasif sehingga orang tua dan anak-anak paham pentingnya vaksinasi.
“Tapi, cara yang digunakan Kadisdik secara tidak langsung memberikan tekanan baik kepada siswa maupun orang tua,” ungkapnya.
Zubaidah menambahkan, surat edaran dan pernyataan yang harus ditandatangani orang tua itu telah menimbulkan kekhawatiran.
“Belum selesai gejolak akibat dua surat itu, seperti yang diberitakan di beberapa media Kadisdik kembali membuat penekanan dengan usul siswa yang tidak divaksin akan daring,” jelasnya.
Ketua Komisi I Zubaidah mengaku heran dengan pendekatan yang dipilih oleh Kadisdik. Padahal, katanya, ada banyak langkah humanis yang bisa digunakan.
“Contoh saja SD di Bukit Malintang itu, para guru membuat suasana menyenangkan akhirnya anak-anak mau divaksin atau langkah Wabup mentraktir bakso,” ujarnya.
Zubaidah mengatakan, alasan agar pembelajaran tatap muka terus berlangsung bisa dipakai oleh pihak Dinas Pendidikan tanpa ada embel-embel yang tidak divaksin akan daring.
“Kenapa tidak dikatakan supaya pembelajaran tatap muka berjalan lancar maka anak-anak mesti divaksin,” katanya.
“Karena lebih setahun kita merasakan kekhwatiran terhadap pendidikan anak-anak kita, tak usah sebut-sebut kalau gak divaksin akan daring, toh sudah disampaikn supaya tetap belajar tatap muka,” lanjutnya.
Untuk diketahui per Senin 17 Januari 2022 capaian vaksinasi anak di Madina baru 49.33 persen.
Capaian yang masih jauh dari target ini, jelas Kadisdik Arbiuddin Harahap, karena ada beberapa kendala, termasuk izin orang tua.
Untuk itu ia pun mengusulkan kepada Bupati H. M. Ja’far Sukhairi Nasution agar anak-anak yang tidak divaksin belajar daring sehingga mendorong orang tua untuk memberikan izin vaksin.
Peliput: Roy Adam