PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Setiap tahunnya, umat muslim yang kerap merayakan hari raya Idul Fitri selalu disuguhkan dengan kue kering atau jenis aneka kue lainnya yang disajikan bagi setiap tamu yang datang pada rumah rumah saat melakukan tradisi bersilaturahmi dan bermaaf maafan setelah melangsungkan sholat Idul Fitri.
Kue lebaran yang selalu tren ataupun khas dengan kearifan lokalnya di wilayah Mandailing Natal ( Madina ) salah satunya adalah kue shopit, kue klasik yang selalu ikut memeriahkan Hari Raya Idul Fitri. Dengan cita rasa yang manis sebab membuat kue Shopit banyak digemari. Kue yang dibuat dari bahan bahan seperti tepung, telur, gula putih, dan santan kelapa.
Bakhri, salah satu produsen kue shopit di Desa Parmompang, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina mengaku bisa menghasilkan puluhan juta rupiah dari hasil orderan serta penjualan dari warga yang berdatangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri. Kue tersebut dihargai Rp. 10.000 perbungkusnya dan Rp. 120.000 perkilonya.
Menurut Bakhri, peminat kue shopit tersebut sebagian besar ada di wilayah Mandailing Natal. Dan kue tersebut hanya ada pada saat idul Fitri saja. Terbukti kata Bakhri, sejak 1 minggu setelah ramadhan pesanan kue Shopit itu sudah mulai banyak untuk persiapan lebaran dan untuk dibawa pemudik di perantauan.
“Biasanya satu minggu setelah Ramadhan, warga sudah mulai berdatangan untuk mengorder bermacam macam kue, dan yang paling utama ialah kue Shopit,” Kata Bakhri Pada Mandailing Online. Sabtu, (23/03/2024).
Tak hanya itu, peminat kue shopit tersebut lazim berdatangan dari luar Panyabungan Timur. Sehingga terkadang membuatnya kewalahan dengan banyaknya orderan.
“Terkadang karena banyaknya orderan bisa membuat saya kewalahan, karena untuk daerah Panyabungan Timur saja sudah banyak,” tutup Bakhri. ( * )
Reporter : fikri