Lulus UN, Siswa Sujud Syukur Berjamaah
Pengumuman lulus Ujian Nasional kemarin sore diwarnai isak tangis. Selain itu, sejumlah siswa juga melakukan sujud syukur berjamaah sebagai bentuk terimakasih kepada Tuhan atas kelulusan yang diraih.
Namun, di balik haru kegembiraan itu tersimpan sedih bagi 16 siswa di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang dinyatakan tidak lulus UN. Rincian siswa tidak lulus masing-masing, enam siswa di Psp, empat di Tapsel, empat di Madina, satu di Paluta, dan satu di Palas.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Psp Drs Abdul Rosad Lubis MM, kepada METRO, Senin (16/5), mengatakan untuk tahun ini tingkat kelulusan Psp mengalami peningkatan dan hal ini juga terjadi untuk semua kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“Jika dipersentasekan tingkat kelulusan global untuk tingkat SMA sederajat mencapai sekitar 99,88 persen. Jumlah ini naik sekitar 1 persen dari tahun lalu yang mencapai sekitar 98 persen,” ucapnya.
Adapun rincian yang tidak lulus, yakni SMK Swasta Panca Darma sebanyak 3 orang, SMAN 5, 1 orang, SMA Swasta Karya Baru, 1 orang dan SMA Swasta Perguruan Rakyat, 1 orang. Totalnya 6 orang sedangkan untuk tingkat MA lulus 100 persen.
“Siswa SMK tiga orang dan SMA tiga orang yang tidak lulus, sedangkan tingkat MA lulus semua,” ucapnya.
Untuk siswa yang tidak lulus UN, Rosad meminta agar jangan kecil hati, karena masih bisa terus melanjutkan pendidikan dengan mengulang atau mengikuti program paket c. “Meskipun UN ulangan tidak ada, bagi yang tidak lulus jangan berkecil hati, kalau tidak mau mengulang setahun lagi ada solusi dengan cara mengikuti program paket c,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMA YPI Nurul Ilmi Drs Zainal Abidin, kepada METRO, Senin (16/5), mengaku, seluruh siswa SMA YPI Nurul Ilmi lulus 100 persen. “Alhamdulillah lulus 100 persen,” sebutnya.
“Mudah-mudahan ini dapat terus dipertahankan dan makin ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang,” tambahnya di sela-sela pembagian pengumuman kelulusan.
4 Siswa di Tapsel Gagal
Di Tapanuli Selatan (Tapsel), sebanyak 4 siswa dari total 3.047 siswa yang mengikuti UN SMA-sederajat tahun 2011 ini dinyatakan tidak lulus.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Tapsel Drs Marasaud melalui Kabid Dikmenti Drs Sultoni, dari 1.481 siswa yang mengikuti UN, satu siswa SMAN 1 Angkola Selatan dinyatakan tidak lulus, kemudian 3 siswa Madrasah Aliyah (MA) tidak lulus, satu siswa MAS Babussalam dan satu siswa MAS Al Azhar Bi’idibilah, Kecamatan Batang Angkola, lalu satu siswa MAS Al Abror Angkola Selatan.
“Persentase kelulusan untuk SMA sebanyak 99,93 persen, MA sebanyak 99,53 persen dan SMK 100 persen,” ujar Sultoni kepada METRO, Senin (16/5).
Disinggung soal siswa yang tidak lulus UN apakah harus mengulang pendidikan di kelas 3 selama setahun penuh lagi atau bisa mengikuti ujian Paket C, Sultoni menuturkan masih menunggu petunjuk dari Disdik Provinsi Sumut. “Masih kita tunggu petunjuk teknisnya dari Disdik Sumut,” tuturnya.
Pimpinan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Nurul Falah, Pondok Pesantren Nurul Falah di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, H Syafaruddin Harahap menuturkan pihak sekolah sangat bersyukur atas lulusnya 56 siswa yang mengikuti UN tahun 2011 ini.
“Kita sangat bersyukur atas kelulusan 100 persen ini dan kita berharap para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” ucap H Syafaruddin Harahap.
Palas dan Paluta
Terbaik di Sumut
Sedangkan di Kabupaten Palas, hanya satu siswa yang dinyatakan tidak lulus UN tingkat SMA-sederajat yang diumumkan Senin (16/5).
Kadisdik Palas Ali Irpan Harahap, satu siswa yang tidak lulus UN tersebut berasal dari Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al Amin Mompang, Kecamatan Barumun.
“Dengan keberhasilan ini seluruh guru dan jajaran Disdik sangat bersyukur. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang 98 persen,” ujar Kadisdik.
Jumlah siswa yang tidak lulus di Palas setali tiga uang dengan Paluta. Di daerah ini, juga satu siswa MA dinyatakan tidak lulus UN, sementara siswa SMA dan SMK dinyatakan lulus semua atau 100 persen.
Kadisdik Paluta Drs Hazairin Hasibuan melalui Ketua Panitia UN SMA dan SMK Drs Umar Pohan, mengatakan, siswa yang tidak lulus UN tersebut berasal dari Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Napabarbaran, Kecamatan Padang Bolak.
Menurutnya, pencapaian kelulusan tersebut mengantarkan Paluta menjadi peringkat pertama se-Sumut tingkat kelulusan tertinggi. “Dengan posisi angka kelulusan itu, Paluta berhasil menempati peringkat pertama terbaik di Sumut,” ungkapnya.
4 Orang Tidak Lulus di Madina
Dari 6.008 peserta UN SMA, SMK dan MA di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sebanyak 4 siswa tidak lulus UN, sedangkan 6.004 siswa dinyatakan lulus.
Disampaikan Kadisdik Madina Imron Lubis SPd MM melalui Kabid Dimenumjur, Mustamin SPd, saat ditemui METRO di ruang kerjanya, Senin (16/5), jumlah peserta UN seluruh sekolah baik SMA, SMK dan MA sebanyak 6.008 orang dengan rincian dari SMA sebanyak 1.885 orang, kemudian dari SMK sebanyak 1.715 orang, dan MA sebanyak 2.408 orang.
”Sedangkan persentasenya sekitar 99,88 persen, dan yang tak lulus hanya 4 orang dengan rincian untuk siswa SMA sebanyak satu orang, SMK juga 1 ornang dan MA 2 orang,” kata Mustamin.
Dilanjutkan Mustamin, dari hasil kelulusan ini merupakan hasil terbaik selama 5 tahun terakhir. Tahun lalu yang tak lulus sebanyak puluhan siswa. “Tahun ini yang menentukan kelulusan bukan hanya dari hasil pelaksanaan UN, tetapi sekolah juga ikut menentukan kelulusan dari hasil ujian sekolah,” tandasnya. (phn/amr/wan/ran/thg)
|Sumber : Metrotabagsel
Pos-pos Terbaru
Most Used Categories
- Seputar Madina (4,653)
- Berita Sumut (1,417)
- Seputar Tapsel (439)
- Berita Nasional (917)
- Artikel (719)
- Berita Foto (255)
- Budaya (252)
- Politik Madina (201)
- Pendidikan (173)
- Dakwah (150)