PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Mandailing Natal, Sahriwan Nasution mengecam pernyataan anggota DPRD Madina, Evaline Sago.
“Kami semua di Madina ini bersaudara. Jangan ada yang coba memecah belah kami,” kata Sahriwan Nasution kepada Mandailing Online di Panyabungan, Sabtu (16/11/2019).
Sikap Ketua PP Madina ini merujuk pernyataan Eveline Sago di media Mitanews edisi 15 November 2019.
Mitanews dalam laporan itu menyebutkan, wawancara dengan Evaline itu dilakukan via telefon seluler terkait dugaan pembabatan hutan mangrove oleh PT.TBS di Pantai Barat Madina.
Media itu mengutip kalimat Evaline : “Shafron itu banyak ngawor, dan saya pastikan bulan desember ini Shafron akan selesai dan anda sebagai wartawan jangan cari masalah sama saya, anda mau mengancam-ancam saya ya”.
Kalimat ini, menurut Sahriwan tak pantas diucapkan anggota DPRD.
Artikel terkait: https://www.mandailingonline.com/ucapan-evaline-sago-bukan-ancaman/
Sahriwan menyatakan, Shafron yang merupakan tokoh Pantai Barat berhak memperjuangkan penyelamatan hutan mangrove di kawasan itu, sebab negara dan dunia internasional sangat melindungi keberadaan hutan mangrove.
Jurnalis juga menurutnya memiliki peran penting menyampaikan aspirasi warga Pantai Barat.
“Oleh sebab itu, kalimat Evelin menyangkut Shafron dan wartawan tak menggambarkan fungsi dan tanggungjawab seorang wakil rakyat di DPRD Madina,” ujar Sahriwan yang akrab dipanggil “Kocu” ini.
“Dari dulu kami di Madina ini penuh dengan ukuwah persaudaraan. Jangan memecah belah kami,” ujar Kocu.
“Dan di sini saya tegaskan, kalau pendatang ke Mandailing ini mustinya tahu apa itu Dalian Na Tolu, jangan asbun (asal bunyi), karena kami putra Madina sangat santun kepada tamu atau pendatang kalau dia sopan, kalau tidak, terus terang kami yang paling garang,” kata Sahariwan tegas.
Menurut Syariwan Nasution, dari pernyataan Evaline Sago sudah mulai menunjukkan sikap arogansi secara terang-terangan.
“Saya minta penegak hukum segera menindaklanjuti pernyataan Evaline yang di media itu. Saya duga pernyataan Evaline itu sudah termasuk pengancaman dan memecah belah masyarakat Madina ini, dan Safron itu adalah asli putra Madina. Karena siapapun yang merusak tanah Mandailing ini sudah seharusnya putra daerah bertindak atau melaporkannya, dan itu sah,” katanya.
Peliput : Dahlan Batubara