Medan, Sudah menjadi komitmen Pemko Medan untuk lima tahun ke depan menempatkan pendidikan sebagai program prioritas pembangunan, di samping program-program lainnya. Hal itu dilakukan karena pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi sebuah kata kunci untuk meningkatkan kualitas pembangunan.
Hal itu disampaikan Walikota Medan Rahudman Harahap ketika bertindak sebagai pembina ucapara dalam upacara bendera di Yayasan Pendidikan Raksana, Jalan Gajah Mada, Medan, Senin (31/01/2011).
“Bidang apapun yang akan kita kerjakan tanpa didukung oleh SDM yang berkualitas hampir dapat dipastikan tidak akan memperoleh hasil maksimal,” kata Walikota.
Dijelaskannya, sekolah merupakan sebuah wahana utama dalam pembangunan SDM. Oleh karenanya berbagai upaya akan dilakukan Pemko Medan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Mulai dari peningkatan jumlah dan kualitas prasarana pendidikan, peningkatan kualitas manajemen kepala sekolah, kualitas tenaga pendidik dan non pendidik.
“Untuk itu saya mencanangkan tahun ini merupakan tahun peningkatan kualitas pendidikan kita,” ungkapnya didampingi Kadis Pendidikan Hasan Basri, Kadis Perkim Iriadi Irawadi, Kadis Bina Marga Gunawan, Kadispora Busral Manan, Kabag Tapem Pardamean, Kabag Humas Hanas Hasibuan, Camat Medan Petisah Hanna Lorena serta lurah dan kepala lingkungan se Kecamatan Medan Petisah.
Dalam peningkatan kualitas manajemen kepala sekolah, lanjut Rahudman, baru-baru ini telah dilakukan penyegaran dengan mengangkat dan merotasi sejumlah kepala sekolah. Diharapkan kebijakan itu dapat meningkatkan gairah dalam peningkatan kualitas sekolah.
Sedangkan untuk peningkatan kualitas guru, walikota mengatakan Pemko Medan akan terus berupaya melakukannya seperti peningkatan jumlah insentif sehingga para guru lebih berkonsentrasi dalam melakukan proses transefer ilmu pengetahuan dan nilai nilai kebaikan kepada anak didik.
Tak lupa walikota mengingatkan kepada para tenaga pendidik agar meningkatkan kompetensi diri. Sebab, ilmu pengetahuan berkembang pesat karena sentuhan teknologi dan informasi. Jika itu tak dilakukan maka anak didik akan tertinggal oleh pengetahuan baru.
Kemudian dia juga mengungkapkan, untuk pertama kalinya sejak enam bulan dilantik menjadi walikota, dia baru pertama kali ini melakukan kunjungan ke sekolah swasta. Selama ini walikota lebih sering mengunjungi sekolah-sekolah negeri.
Karenanya, walikota berharap kunjungan ini bisa memotivasi para siswa untuk terus meningkatkan diri dalam menimba ilmu pengetahuan. “Saya juga mengingatkan kepada seluruh anak didik agar terus meningkatkan disiplin. Dengan disiplin akan terbina pribadi yang suka berinovasi,” imbaunya.
Kepada pihak Yayasan Raksana, walikota menyatakan apresiasinya karena sekolah ini melarang para siswanya membawa kendaraan bermotor milik pribadi ke sekolah. Kebijakan itu tentunya sangat membantu Pemko Medan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas. Terbukti meski kawasan Jalan Gajah Mada termasuk padat lalu lintas, namun tidak terjadi kemacetan.
Atas dasar itulah walikota selanjutnya meminta kepada Kadis Pendidikan Hasan Basri agar segera mengadopsi kebijakan tersebut. Diharapkan, kebijakan itu bisa diterapkan di sekolah-sekolah swasta lainnya, terutama yang lokasinya berada di pinggir jalan umum sehingga kemacetan yang selama ini terjadi depan-depan sekolah bisa teratasi.
Sementara itu Koordinator Yayasan Pendidikan Raksana Medan Sainun Manik mengungkapkan, Yayasan Raksana sudah berdiri sejak 22 tahun lalu. Saat ini ada sekitar 4.000 siswa yang menimba ilmu di yayasan tersebut meliputi tingkat SMP, SMA dan SMK. (BS-024)