Pasca ditemukannya penyakit Ende ganas awal Mei lalu di Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kini Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Madina menemukan penyakit flu burung. Kasus flu burung ini ditemukan di Desa Huraba II, Kecamatan Siabu pada Sabtu (20/05/2011) lalu.
Data yang diperoleh wartawan, awalnya banyak ayam masyarakat mati mendadak sehingga masyarakat melapor kepada Kepala Desa. Kepala Desa kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Madina.
Kepala Desa Huraba II Kasmir Dalimunthe yang dimintai keterangannya, Rabu (25/05/2011) mengatakan, Sabtu lalu dia mendapatkan laporan dari warganya yang mengatakan bahwa ayam mereka mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya.
“Kita mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ayam mereka mati mendadak. Kejadian ini sangat aneh, karena sesuai pengakuan masyarakat ayam mati secara tiba-tiba tanpa ada penyakitnya. Setelah itu kita langsung melaporkan kejadian ini kepada petugas peternakan di Kecamatan Siabu,” katanya.
Dinas Pertanian dan Peternakan Madina yang melakukan penyelidikan di Desa Huraba II menemukan beberapa ayam yang mati tersebut telah terjangkit flu burung atau virus avian infuenza jenis H5N1, ujarnya.
Kadis Pertanian dan Peternakan Madina melalui Kasi Kesehatan Hewan drh Frengky yang dikonfirmasi, Kamis (26/05/2011) sore melalui telepon membenarkan bahwa di Desa Huraba II ditemukan flu burung.
“Memang benar di Desa Huraba II Kecamatan Siabu tersebut kita temukan ada virus flu burung. Ini kita ketahui berdasarkan hasil penelitian di lapangan menindaklanjuti laporan Kepala Desa yang menyebutkan ayam mati mendadak ditemukan di desa tersebut,” jelasnya.
Pada Sabtu lalu, Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan penelitian. Saat itu hanya 2 ekor ayam yang ditemukan terinfeksi. Namun akan terus dilakukan pengawasan di desa tersebut untuk mengantisipasi berjangkitnya virus flu burung.
“Sejak hari Sabtu semalam sampai hari Selasa, kita sudah menemukan sebanyak 7 ekor ayam terinfeksi flu burung dan kita akan terus mengawasi guna mencegah penularan penyakit tersebut kepada manusia maupun kepada ternak unggas masyarakat yang belum terjangkit,” sebutnya.
Dinas Pertanian dan Peternakan juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Madina untuk mengantisipasi agar penyakit ini tidak berjangkit kepada manusia, karena seperti diketahui penyakit ini sangat mudah terjangkit kepada manusia.
“Sejak ditemukannya penyakit flu burung tersebut, kita dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal terus mengadakan posko di daerah terinfeksi flu burung sehingga apabila ada yang terjangkit baik itu hewan ternak maupun manusia dapat lebih cepat kita tangani,” jelasnya.
Dinas Pertanian dan Peternakan juga sudah mengirimkan sample darah ayam yang terinfeksi ke Badan Penelitian Penyakit Veteriner (BPPV) Regional I Medan untuk memastikan apakah ayam yang mati tersebut positif flu burung. Namun dari penelitian cepat Dinas Pertanian dan Peternakan Madina ditemukan virus avian infuenza jenis H5N1 yang juga disebut flu burung pada ayam mati tersebut.
“Kita juga melaksanakan penyemprotan terhadap desa tetangga yang terinfeksi flu burung untuk mengantisipasi penyakit virus avian infuenza jenis H5N1 tidak meluas ke desa lain,” tegas Frengky.
Sampai saat ini belum didapat laporan dari Dinas Kesehatan maupun puskesmas setempat mengenai adanya manusia yang terjangkit flu burung. Namun demikian akan terus dipantau perkembangan di desa yang terinfeksi dan desa sekitarnya.
“Kita akan memantau terus penyakit avian infuenza jenis H5N1 tersebut sampai dipastikan desa tersebut tidak lagi terinfeksi. Desa sekitar juga kita semprot untuk mengantisipasi meluasnya virus tersebut,” tegas Frengky. (BS-026)
Sumber : Beritasumut