PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Petani kakao di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dalam beberapa bulan terakhir mengalami masa sulit, selain produksi menurun, harga biji kakao juga menukik.
Penurunan produksi tersebut diakibatkan musim danga, penurunan produksi mencapai hingga 50 %.
“Musim danga itu akibat musim penghujan yang berkepanjangan melanda daerah ini sejak bulan September 2014 hingga Januari 2015 sehingga terjadi busuk buah, daun berguguran, mengakibatkan penurunan produksi,” ungkap Hasan Basri, ketua kelompok tani Siala Sampagul, Desa Batang Gadis I Kecamatan Panyabungan Barat menjawab wartawan, Rabu (25/2).
Sementara untuk harga jual, juga termasuk tajam yakni dari Rp.30.000 menjadi Rp.24.000 per Kg.
“Dua situasi itu membuat kami para petani kakao terpukul,” imbuhnya.
Menyiasati kondisi itu, para petani membuat kebijakan menurunkan biaya produksi, yakni pola gotong royong perawatan lahan poin pembersihan tanah di lingkaran batang tanaman kakao.
“Para petani bergantian melaksanakan kerjasama membersihkan kebun, sehingga mengurangi biaya perawatan,” katanya.
Pembersihan tanah di lingkaran batang tanaman kakao itu bertujuan menghindarkan tanaman kakao dari serangan hama yang berakibat terjadinya busuk buah.
Puddin Nasution, petani lainnya mengakui bahwa kerjasama sesama petani kakao itu dapat meringankan beban biaya perawatan yang dikeluarkan petani.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara