PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Progres pembangunan Pasar Baru Panyabungan hingga kini sudah mencapai 65 persen.
Target penyelesaian insyaallah tidak meleset. Sehingga derita pedagang bisa segera berakhir.
Itu diketahui ketika Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution melakukan peninjauan proyek pembangunan Pasar Baru itu, Rabu (28/7/2021).
Atika meninjau lokasi itu untuk memperoleh kondisi lapangan tentang apa saja kendala dan kesulitan yang dihadapi.
Dalam keteranganya, Atika menyampaikan proyek pembangunan pasar baru tersebut diekspektasi selesai dikerjakan tepat waktu, yaitu bulan Desember tahun 2021.
“Sesuai dengan hasil dikusi saya dengan Direktur Utama, pak Juntak. Estimasi kita pada pembangunan pasar baru ini selesai tepat waktu. Sudah banyak pertimbangan kami fikirkan, ditambah dari pengakuan direkturnya, pembangunan sudah mencapai angka 65 persen. Bulan September 2021 masuk tahapan finishing dan bulan Desember sudah selesai dikerjakan,” katanya.
Meski demikian, Atika menyebut ada kekurangan anggaran untuk pembangunan lanskap, pagar, drainase dan jalan. Poin-poin ini akan dikerjakan bulan Januari 2021.
“Kekurangan anggaran diluar biaya pembangunan pasar sekitar 22 milyar Rupiah. Secepatnya akan kita usulkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pusat. Tidak mungkin para pedagang menempati pasar, sedangkan fasilitasnya belum lengkap. Harapannya pedagang masuk mendapat kenyamanan,” ungkapnya.
Turut mendampingi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Jhon Amriadi Nasution dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ruli Andri Lubis ST. Kemudian dari perusahaan dihadiri Direktur Utama PT Batesda Mandiri, Rahman Simanjuntak.
Sekadar Informasi, dana pembangunan Pasar Baru Panyabungan ini bersumber dari APBN tahun anggaran 2020-2021 dengan jumlah nilai kontrak 72.332.195.000. Serta lama waktu pelaksanaannya selama 330 hari kalender multiyears 2020-2021.
Bangunan Pasar Baru Panyabungan itu terbakar beberapa tahun lalu sehingga harus dibangun ulang. Sedangkan para pedagang hingga kini masih ditempatkan di titik relokasi yang berada di belakang pasar baru.
Sumber : Dinas Infokom Madina
Editor: Dahlan Batubara