Medan – PT Perkebunan Nusantara 4 akan mempertahankan luas areal tananam tehnya yang dewasa ini tinggal 5.000 hektare dari 7.500 hektare sebelumnya.
“Luas areal teh yang seluas 5.000 hektare di tiga lokasi kebun akan dipertahankan untuk menjaga nama Sumut sebagai penghasil teh sekaligus pendapatan perusahaan dari produk itu,” kata Direktur Utama PTPN 4 Dahlan Harahap di Medan, Sabtu.
Lahan teh tersebut tetap dipertahankan meski hingga tahun ini perusahaan belum juga bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan produk itu karena harga ekspor masih dibawah atau minimal sama dengan harga produksi.
Harga jual teh dewasa ini Rp15.000 per kg, sedangkan biaya produksi diluar biaya lainnya juga relatif sama.
“Harga jual itu sudah tergolong bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski masih merugi, manajemen bertekad mempertahankan areal teh yang tinggal 5.000 hektare itu,” katanya.
Bahkan, kata dia, dewasa ini manajemen terus melakukan peremajaan dengan bibit yang berkualitas sehingga selain produktivitasnya meningkat juga kualitasnya semakin bagus yang diharapkan meningkatkan harga jualnya.
Tetapi, melihat keterbatasan perusahaan pembibit di dalam negeri, maka diperhitungkan replanting tanaman teh di PTPN 4 baru akan selesai dalam lima tahun.
Direktur Produksi PTPN 4 Balaman Tarigan menyebutkan, “pemangkasan” tanaman teh dilakukan manajemen dengan perhitungan tanaman teh di beberapa kebun dinilai tidak lagi bernilai ekonomis.
Penggantian tanaman teh itu dilakukan setelah dilakukan evaluasi, dimana biaya produksi tidak lagi seimbang dengan harga jual.
Sumber : Antara