Oleh : Ketua KADIN Mandailing Natal
Sobir Lubis, SH
Gerakan Indonesia Hebat yang dikampanyekan pemerintahan Joko Widodo membutuhkan orang-orang kreatif, yang mampu melakukan terobosan-terobosan penting. Bahwa tanpa daya kreatifitas dan kemampuan melakukan terobosan-terobosan, maka Gerakan Indonesia Hebat akan sulit diwujudkan.Gerakan Indonesia Hebat ini tentunya bukan saja harus digerakkan pemerintah pusat. Gerakan juga harus muncul dari daerah.
Dan, semangat yang dikandung Gerakan Indonesia Hebat itu sejauh ini mampu diterjemahkan Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution di bumi Gordang Sambilan.
Dalam satu tahun terkahir, Bupati Madina telah meletakkan fondasi-fondasi pembanguan staretgis tanpa mengandalkan APBD (Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah). Sebab, kalau hanya dengan mengandalkan dana APBD tentu semua orang mampu. Besaran dana pada APBD juga sangat terbatas sehingga tidak banyak yang dapat diperbuat untuk membangun daerah.
Bupati Madina justru mengandalkan kekuatan kebersamaan antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Dengan kekuatan ikatan kebersamaan itulah Bupati Madina memulai fondasi-fondasi itu sehingga persyaratan awal memulai pembangunan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat yang pada gilirannya kelak akan membuka pintu bagi masuknya sokongan anggaran dari APBN.
Dengan demikian, pola dan strategi yang dipakai Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution ini terlihat jauh berbeda dengan pola yang lazim dilakukan oleh Bupati/Walikota di daerah lain yang berkutat pada proposal konvensional pengajuan ke pemerintah pusat.
Pola mengawali pembangunan itu paling tidak tergambar dari beberapa titik infrastruktur :
1). Pembukaan jalan lingkar Kotanopan dan pertapkan kampus II STAIN Tor Siojo Kotanopan
2). Pembukaan dan pematangan lahan pertapakan Rumah Sakit Umum Madina di bukit Payaloting;
3). Pembukaan dan pematangan lahan untuk pembangunan bandar udara di Bukit Malintang,
4). Pelebaran jalan raya Panyabungan-Gunung Baringin.
5). Pembukaan dan pematangan lahan lokasi pasar kotanopan dan pasar natal.
Pelebaran jalan raya Panyabungan-Gunung Baringin ini memiliki posisi stretegis karena memiliki rantai dengan pembukaan jalur koridor timur Pagur-Hapung (Mandailing Natal-Padang Lawas-Sumatera Barat) serta jalur koridor barat Aek Garut-Singkuang yang akan menghubungkan kawasan Mandailing Godang-Mandailing Julu dengan kawasan Pantai Barat.
Jalur- jalur ini merupakan jalur ekonomi strategis karena bukan saja terciptanya koneksi langsung antar kawasan di Madina yang kelak akan mendorong pertumbuhan perdagangan, industri dan jasa, tetapi juga akan membuka keterisoliran koneksi ekonomi antara Madina dengan kawasan Padang Lawas dan Sumatera Barat serta Provisni Riau.
Bahkan, jalur-jalur itu menjadi jalur penghubung antara kawasan-kawasan Pantai Timur (Selat Malaka) dengan Pantai Barat mengingat pelabuhan laut Palimbungan juga sudah tersedia, sehingga kondisi itu menempatkan wilayah Kabupaten Mandailing Natal berada di titik sentra antara Pantai Timur dan Pantai Barat dalam jalur sentrum ekonomi.
Selain daripada itu, pembukaan jalur Aek Garut-Singkuang pun akan berdampak besar bagi empat desa yang berada di kawasan Siulang-aling yang selama ini boleh dikatakan belum menikmati infrastruktur dalam mendukung mobilisasi sosial serta roda perekonomian.
Padahal, kawasan ini menghasilkan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. Kacang tanah misalnya, menghasilkan sekitar 250 ton per tahun, belum bicara hasil karet alam yang selama ini termashur bervolume besar, termasuk percetakan sawah yang sudah diprogramkan pemerintah sekitar 2000 Ha, namun semuanya masih terkendala jalan jembatan.
Empat desa yang berpenduduk sekitar 7.500 jiwa itu harus menempuh 17 Km jarak tempuh untuk mencapai ibu kota kecamatan. Dari kawasan muara harus memakai jasa perahu robin via Sungai Palimbungan dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.
Peletakan-peletakan fondasi pembangunan yang dilakukan bupati Madina itu terus berjalan dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dan, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya sudah menyetujui kawasan hutan lindung bagi jalur koridor barat Aek Garut-Singkuang.
Bahkan kini upaya pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal sudah gol ditandai dengan peresmian STAIN Mandailing Natal oleh Menteri Agama Lukmanul Hakim awal April 2018.
Selain daripada itu, upaya yang digenjot bupati Madina terlihat dari berbagai langkah awal yang sudah dimulai, meliputi :
1). Menjalin komitmen dan kerjasama antara pemerintah daerah dan Kadin dengan pihak Bridgestone tentang karet dalam upaya menggenjot harga karet petani;
2). Proyeksi pendirian remeling (crumb rubber) oleh investor asal Madina;
3). Promosi Mandheling Coffee ke Negara jiran Malaysia;
4). Penguatan para pelaku usaha setingkat UKM dalam upaya menerobos perluasan pasar produk-produk industri di luar Madina.
Penanganan Pasar Natal dan Pasar Kotanopan juga termasuk dalam rencana strategis ekonomi. Termasuk mendorong kebangkitan budidaya holtikultura.
Penguatan kebersamaan antara pemerintah daerah dengan masyarakat ini bukan saja degan masyarakat yang tinggal di Mandailing Natal, tetapi juga dengan tokoh-tokoh nasional asal Madina, termasuk Todung Mulya Lubis (duta besar Indonesia di Norwegia), Darmin Nasution (Menteri Kordinator Perekonomian), Komjen Pol (Pur) Saud Usman, Anwar Nasution (mantan Ketua BPK RI) dan tokoh nasional asal Madina lainnya termasuk Maslin Batubara tokoh Mandailing yang juga pengusaha besar.
Berbagai pertemuan dalam merumuskan strategi pembangunan kampung halaman terus berlangsung antara Bupati Madina, pejabat-pejabat pemerintah daerah, Kadin Madina dengan para tokoh-tokoh nasional asal Madina dan berlanjut pada upaya lobi kepada pemerintah pusat dalam perjuangan percepatan pembangunan daerah.
Dan itu bisa diartikan sebagai apresiasi dari para tokoh perantau terhadap strategi peletakan fondasi-fondasi pembangunan yang dilakukan Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution itu.
Bahkan Darmin Nasution berujar : “Sejak berdirinya Kabupaten Mandailing Natal baru saat inilah saya betul-betul merasakan memiliki seorang bupati. Saya melihat beliau ini betul-betul berjuang untuk Kabupaten Mandailing Natal” katanya saat mengawali sambutannya pada acara Silaturrahmi dan Merajut Kebersamaan Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) di Cafe Mandailing, Jalan Lebak Bulus, Jakarta, Jum’at (23/3) lalu.
Darmin juga menyatakan bahwa “beban ini kita pikul bersama” merupakan kata kunci bahwa keterpaduan yang kuat akan mampu mewujudkan percepatan pembangunan daerah.
Todung Mulya Lubis pun menyatakan bahwa kebersamaan adalah kekuatan. Bahwa daerah memliki modal besar, sekarang persoalannya apakah kita mau bersatu. “Ini saatnya untuk membangun tempat kita dilahirkan,” katanya.
Esensi kebersamaan sangatlah besar kekuatannya. Upaya percepatan pembangunan Kabupaten Mandailing Natal tak melulu disandarkan pada pundak pemerintah daerah. Diperlukan dukungan dan peran serta keterlibatan dari berbagai kalangan.
Oleh karena itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mandailing Natal akan terus bersatu dengan pemerintah daerah serta tokoh perantau dalam upaya percepatan pembangunan daerah. Peletakan fondasi-fondasi pembangunan, baik sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perhubungan yang dilakukan Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution harus terus disokong dan diperkuat.
Simpul-simpul jaringan yang luas itu adalah suatu kekuatan dalam sistem informasi dan rangkaian lobbying (melobi) maupun follow up (tindak lanjut).
Sejalan dengan itu :
- Peran Kadin Madina dalam membantu percepatan pembangunan akan terus dipacu yang mengacu pada kekuatan organisasai yang mewadahi para pengusaha ini yang memiliki jaringan yang luas bukan saja secara regional, tetapi juga secara nasional bahkan memiliki hubungan-hubungan relasi di luar negeri.
- Peran Kadin sangat dibutuhkan mendampingi dan membantu pemerintah daerah dalam memacu gerak percepatan pembangunan di Mandailing Natal serta mensukseskan agenda-agenda pembangunan Mandailing Natal kini dan ke depan.
- Peran Kadin Madina dalam hal ini akan menyurati Presiden Joko Widodo bahwa Kabupaten Mandailing Natal telah melakukan terobosan-terobosan penting dalam mengawali pembangunan di sektor-sektor strategis sesuai dengan esensi yang dikandung Gerakan Indonesia Hebat.***