Seputar Madina

Terima Raport Harus Tunjukkan Surat Vaksin, Ketua Komis I: Terdengar Seperti Ancaman Halus kepada Anak Didik

Ketua Komisi I DPRD Madina Zubaidah Nasution/Roy Adam.

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Keluarnya surat yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Mandailing Natal (Disdik) Arbiuddin S. Harahap terkait vaksinasi anak usia 6-11 tahun mendapat perhatian dari Ketua Komisi I DPRD Zubaidah Nasution.

Zubaidah menilai surat yang menitikberatkan pada keharusan menunjukkan surat vaksin sebelum menerima raport terkesan seperti ancaman halus kepada anak didik.

“Saya tidak paham apakah imbauan tidak diberikan raport kalau tidak divaksin itu terdengar seperti ancaman halus terhdap anak didik? Tentunya anak-anak pasti merasa ketakutan tidak akan diberi raport,” katanya ketika dihubungi Mandailing Online, Minggu (16/1).

Zubaidah melihat Disdik Madina terkesan hanya peduli dengan capaian vaksinasi tanpa memperhatikan psikis dan hak anak didik mendapatkan edukasi vaksin.

“Kita khawatir di masa depan, ketika anak-anak ingin mencapai sesuatu harus membuat tekanan seperti halnya dengan surat edaran Kadisdik ini. Mengapa Disdik tidak berusaha mengedukasi anak-anak terlebih dahulu,” sebut Zubaidah.

Padahal, jelas Zubaidah, anak-anak ketika mendapatkan edukasi dan suasana menyenangkan justru semangat mengikuti vaksin. Ia mencontohkan tindakan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi yang mentraktir anak-anak yang vaksin makan bakso.

“Kita semua tahu betapa pentingnya vaksin ini, terutama untuk kelangsungan tatap muka. Mengapa kadisdik tidak melakukan pendekatan seperti Bu wakil? Beliau saja bisa membujuk anak-anak dengan mentraktir makan bakso,” jelasnya.

“Karena memang anak-anak seumuran itu masih harus didekati, dibujuk, dan diberi kenyamanan untuk belajar, ini malah diberi tekanan,” lanjutnya.

Anggota DPRD dari fraksi Golkar ini pun mengingatkan bahwa pendidikan bukan semata belajar tulis baca melainkan juga perlu menghadirkan pendidikan karakter.

“Salah satu fungsi pendidikan dasar itu yang paling penting adalah pembentukan landasan kepribadian yang kuat juga membentuk watak anak,” pungkasnya.

Terkait edukasi yang dimaksud Zubaidah, dari penelusuran Mandailing Online di beberapa kecamatan diperoleh fakta bahwa baik pihak Dinas Pendidikan maupun Satgas Covod-19 tidak memberikan edukasi dan sosialisasi vaksin terhadap anak-anak dan orang tua.

“Tidak ada (sosialisasi), tiba-tiba datang surat dari korwil yang menyatakan tanggal sekian anak-anak divaksin,” kata salah satu guru SD di Panyabungan.

Sementara itu, Kadisdik dan Kadis Kesehatan yang coba dikonfirmasi tidak memberikan jawaban apa pun. Padahal dari pesan WhatsApp yang dikirim terlihat bahwa pesan itu telah dibaca.

Para orang tua juga menyesalkan tindakan Kadisdik yang mengeluarkan surat tersebut tanpa terlebih dahulu melakukan sosialisasi.

“Aneh memang Dinas Pendidikan ini. Tahu-tahu anak kita sudah dipaksa untuk vaksin tanpa pemberitahuan dan sosialisasi,” kata E Nasution, salah satu orang tua siswa.

 

Peliput: Roy Adam

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.