Ekonomi

Tinfos Akan Investasi PLTA Senilai 1 Triliun di Madina

Irwan Daulay (kiri) dan Todung Mulya Lubis di Jakarta beberapa bulan lalu dalam satu serahterima data potensi PLTA di Madina

PANYABUNGAN (Mandailing Online) –   Malam ini, PT Semesta Energi memutuskan mengambil proyek hydropower 9 MW di kawasan Parompang, Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumut.

Sedangkan Tinfos dari Norwegia memilih proyek hydropower di Bangkelang, Batang Natal.

“Pihak Tinfos melalui telepon dan juga berdasar pembicaraan saya dengan Direkturnya, Fred Kanton, memilih proyek hydropower di Bangkelang. Mereka menyiapkan sekira Rp1 triliun,” ujar Ketua TP2D Todung Mulya Lubis disampaikan Irwan H Daulay, mantan Staf Khusus Bupati Madina bidang Ekonomi dan Pembangunan, di Panyabungan, Minggu (2/4/2023) dilansir waspada.id.

Tinfos adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan, membangun, menjual, dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Perusahaan ini memproduksi energi bersih dan terbarukan dari pembangkit listrik sendiri. Bersama dengan pelanggan dan mitra, Tinfos menjadikan tenaga air menguntungkan, dan berkontribusi pada masa depan energi yang lebih bersih.

Dikatakan, kepastian ini penting karena baik pihak PT Semesta Energi maupun Tinfos ingin segera mengirimkan tim teknis mereka untuk melakukan peninjauan, pengukuran dan perencanaan.

“Pihak Tinfos meminta saya untuk menemani mereka ke Mandailing Natal untuk berbicara dengan Bupati dan semua Kepala Dinas karena di lapangan mereka akan banyak berhubungan dengan Kepala Dinas,” ujar Irwan.

Mereka ingin mendapat jaminan bahwa pemerintah Mandailing Natal mendukung penuh proyek hydropower ini, dan juga jangan berfikir bahwa proyek ini cepat terwujud.

Pembangunan proyek hydropower itu makan waktu. Konstruksi paling cepat bisa dimulai setelah semua survei dan kajian selesai dilakukan yang diperkirakan makan waktu dua tahun.

Sebelumnya, rencana investasi ini dibicarakan Todung Mulya Lubis dengan Bupati Madina sewaktu masih menjabat sebagai Dubes RI di Norwegia.

“Begitu disampaikan pak Todung Mulya Lubis, saya langsung bergerak cepat menyiapkan data-data dibutuhkan, baik survey awal maupun dokumen lainnya dalam bahasa Inggris,” katanya.

Saat itupun bupati sangat antusias, apalagi hal ini berkaitan dengan investasi asing yang akan berkontribusi terhadap kebangkitan ekonomi daerah.

“Secara tim kita bekerja bagaimana proyek ini terwujud, karena kita ingin agar proyek semacam ini berkembang pesat di Madina (investasi swasta),” katanya.

Kesungguhan Todung Mulya Lubis, kata dia, akhirnya dirangkai dengan pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) dan menggelar acara dialog pembangunan di Hotel Borobudur Jakarta baru-baru ini.

Pada saat itu hampir semua tokoh penting Madina hadir dan menyatakan kesediaan kembali bersama-sama membangun Madina bersama Bupati.

“Hal ini, dibuktikan dengan turunnya ketua TP2D ke Madina baik meninjau proyek besar yang di masa Pak Dahlan sebagai Bupati direncanakan dan dianggarkan melalui lobi intensif beliau ke Jakarta dengan fasilitasi dari pak TML dan Pak Darmin Nasution,” katanya.

Selama kunjungan itu telah disepakati mengundang Presiden RI untuk meresmikan proyek spektakuler di awal 2024, antara lain Bandar Udara Jend Besar Abdul Haris Nasution, Rumah Sakit Umum Panyabungan di bukit Paya Loting, Pasar Modern di Panyabungan, Pelabuhan Palimbungan Ketek di Batahan.

Sumber: Waspada/Irham

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.