Konflik Antarwarga
Panyabungan. Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution mengimbau masyarakat Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur agar tidak larut dalam suasana insiden penikaman dan penembakan terhadap 3 orang warganya yang diduga dilakukan sejumlah warga Desa Pardomuan, Kecamatan Panyabungan Timur, 8 September 2011.
Ia juga menegaskan bahwa peristiwa itu bukanlah konflik warga antardesa, namun antar oknum warga.
“Mari kita sama-sama perangi pelaku penembakan warga Gunung Baringin tersebut oleh sejumlah oknum warga Desa Pardomuan yang diduga selama ini juga menjadi petani ganja, serta pemilik senjata api rakitan. Kita juga berharap peran aktif dari aparat kepolisian serta TNI juga seyogiayanya turun membantu atas kejadian ini, sehingga rasa aman, nyaman dalam menciptakan ketertiban masyarakat terjadi,” sebutnya.
Demikian dikatakan Dahlan Hasan Nasution ketika menjenguk 3 orang warga Desa Gunung Baringin korban penikaman dan penembakan dalam peristiwa penyerangan sekelompok warga Desa Pardomuan, Kamis (16/9).
Menurut Dahlan, dalam membasmi segala tindak kejahatan, maka aparat pemerintah dan keamanan harus melibatkan peran tokoh agama dan masyarakat. Apalagi, Madian merupakan daerah serambi mekahnya Sumatera Utara, di mana masyarakatnya fanatik terhadap adat dan agamanya.
“Segala hal yang melanggar hukum harus sama-sama kita basmi, termasuk keberadaan ladang ganja di Desa Pardomuan dan Desa Huta Tinggi yang telah mencoreng nama baik daerah ini. Kita terkenal tidak lain hanya karena kesuburan ladang ganjanya,” ujar Dahlan.
Menurut Dahlan, ia akan turun ke lokasi perbukitan Tor Sihite dan sejumlah pemukiman di Kecamatan Panyabungan Timur yang terkenal dengan pemasok ganja keluar daerah tersebut.
“Kita juga akan segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk meningkatkan pos polisi menjadi Polsek di daerah tersebut guna meminimalisir peredaran ganja,” imbuhnya.
Ia meminta kepala desa yang berada di Kecamatan Panyabungan Timur untuk dapat memberikan informasi terkait sejumlah aktivitas warga yang melanggar hukum, baik menjadi petani dan pengedar ganja, pemilik senjata api, serta penjual minuman keras.
Tokoh masyarakat Gunung Baringin, Ahlat Damunthe, meminta peran aktif pemerintah daerah bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI untuk menangkap pelaku penembakan warga Gunung Barngin. Sebab sampai saat ini warga masih belum berani melakukan aktivitas ke dalam hutan karena para pelaku penembakan belum tertangkap.
“Malam hari kita juga masih melakukan ronda, dan belum bisa tidur nyeyak karena takut didatangi para pelaku penembakan warga pada minggu lalu. Diduga para pelaku masih berada di dalam hutan menghindari kejaran aparat kepolisian,” sebutnya. (henri)
Sumber:MedanBisnis –