MEDAN, (MO)-Wali Kota Medan Rahudman Harahap menyampaikan apresiasinya atas kedatangan rombongan Halak Mandailing Malaysia. Sebab, kedatangan warga Malaysia berdarah Mandailing itu ingin menjalin hubungan silaturahim dan kebudayaan dengan Pemko Medan. Karenanya, hubungan ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan, khususya di bidang budaya.
Apresiasi itu disampaikan Wali Kota ketika menggelar jamuan makan malam dengan rombongan Halak Mandailing Malaysia di Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Senin (26/11). Orang nomor satu di Pemko Medan yang hadir didampingi istri sekaligus Ketua TP PKK Kota Medan Hj Yusra Siregar tersebut, tidak menyangka sama sekali jika sebagian besar Halak Mandailing Malaysia ternyata masih fasih berbahasa Mandailing.
“Saya sama sekali tidak menyangka, mereka ternyata masih bisa berbahasa Mandailing. Padahal mereka merupakan generasi kelima dari orang-orang Mandailing yang meninggalkan kampung halamannya dan pergi mengadu nasib ke Malaysia sekitar 200 tahun lalu. Tentunya ini sangat membanggakan sekali, sementara itu banyak orang Mandailing di sini yang tidak tahu lagi bahasa daerahnya,” kata Wali Kota
Dari jamuan makan malam tersebut, Wali Kota juga mengetahui ternyata banyak sekali warga Malaysia berdarah Mandailing. Kini mereka dengan bangga menggunakan marga di belakang namanya seperti Nasution, Lubis, Siregar, Harahap, Hasibuan ,Batubara , Rangkuti serta marga-marga yang ada di Mandailing lainnya. Malah tidak sedikit orang-orang berdarah Mandailing ini menjadi pejabat setingkat gubernur dan kepala kepolisian di Negeri Jiran tersebut.
Saat ini warga Malaysia yang berdarah Malaysia itu tergabung dalam perkumpulan Halak Mandailing Malaysia. Walaupun perkumpulan ini masih berusia 1,3 tahun namun anggotanya sudah cukup banyak. Karenanya, Wali Kota berharap melalui perkumpulan ini dapat menjalin kerjasama di bidang kebudayaan maupun kepariwisataan. “Kita harapkan hubungan ini akan mendorong percepatan pembangunan, khususnya di bidang kebudayaan di Kota Medan,” ungkapnya.
Presiden Halak Mandailing Malaysia Abdul Ramli Rahim menjelaskan, sejak terbentuk perkumpulan yang dipimpinnya ini sudah empat kali mengunjungi Kota Medan. Untuk kunjungan yang keempat ini, selain ingin pengukuhan hubunagn silaturahim dan kebudayaan dengan Pemko Medan, mereka juga mendatangi tanah kelahiran leluhurnya seperti di Mandailing, Panyabungan, Padang Sidempuan dan lain sebagainya. Dengan demikian kerinduan mereka akan kampung halaman leluhur bisa terobati.
“ Tujuan kedatangan kita semata-mata untuk mengukuhkan hubungan silaturahim, tidak ada muatan politik di dalamnya. Dengan hubungan ini kita harapkan semua Halak Mandailing Malaysia semakin menyangi dan mengasihi tanah leluhurnya di Indonesia, terutama Sumatera Utara,” jelas Ramli.
Ramli mengungkapkan, jumlah warga Malaysia berdarah Malaysia banyak versi. Ada yang mengatakan 40.000-50.000 orang namun secara akademik berdasarkan hasil riset dan penelitian yang dilakukan oleh Prof Dr Ahmad A Husein Lubis dari University Sains Malaysia di Pulau Penang, tidak kurang 500.000 orang Mandailing di Malaysia. Riset itu dilakukan di Negeri Perak dengan penduduk lebih kurang 2,5 juta jiwa. Dari jumlah itu, 50 persen diantaranya suku Melayu. Artinya, suku Melayu di perak berjumlah 1,2 juta jiwa lebih. Namun dari 1,2 juta jiwa suku Melayu, diketahui 50 persennya orang Mandailing.
Menurut Ramli jumlah itu masih di Negeri Perak, belum lagi yang tinggal di Negeri Sembilan, Selangor dan Kedah. Jadi dia mengaku jumlah orang Mandailing yang tinggal di Malaysia cukup banyak. Untuk rombongan Halak Mandailing Malaysia yang datang ini, 30 persen berasal dari Negeri Kedah. Mereka ingin melihat langsung Bumi Mandailing yang telah ratusan tahun ditinggalkan leluhurnya untuk bermigrasi ke Malaysia.(aya/tribun)