PANYABUNGAN( Mandailing Online ) Warga Desa Aek Mata, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) keluhkan jalan ke desa mereka yang tak kunjung dapat perhatian Pemerintah Daerah. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses satu satunya warga menunu Ibu kota Kabupaten yakni Panyabungan.
Kondisi jalan menuju desa tersebut tergolong parah, jalan yang masih tanah dilapis batuan itu ketika hujan tiba disejumlah titik akan berlumpur. Warga yang melintasi desa ini harus extra hati hati.
Meski Desa itu termasuk desa di pedalaman dengan penduduk 289 kepala keluarga, Desa Aek Mata adalah salah satu desa yang masuk dalam peta Kecamatan Panyabungan Kota yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Mandailing Natal.
Dari Penuturan warga, dampak sulitnya akases jalan, mereka mengeluh karena ketika hendak menjual hasil bumi pun sulit.
” kendaraan yang masuk ke desa kami hanya truk pengangkut getah karet, terkadang kami terpaksa menumpang truk tersebut untuk menunu Panyabungan, kalau jalan kaki, bisa menempuh waktu 4 jam ” kata Nelly warga setempat.
Nelly juga mengeluhkan petugas kesehatan/ bidan desa aek mata yang jarang ke desa dengan alasan akses jalan yang rusak.
” kesulitan lain yang kami alami keberadaan bidan desa yang jarang di Desa, terkadang, warga yang hendak berobat terpaksa ke kota Panyabungan, parahnya ketika ada ibu ibu mau melahirkan, bidan desa tidak asa, warga terpaksa menunggu kendaraan truk yang hendak turun ke kota panyabungan. ” keluh Nelly.
Ia dan warga berhasap, Pemda Madina memperhatikan Desa mereka setidaknya mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan sehingga akses warga lebih mudah.
Plt Kepala Dinas PUPR Madina Elpi Yanti Harahap yang dikonfirmasi seputar jalan Desa Aek Mata Senin 4/8/2023 mengaku, tahun 2024 ini, pembangunan jalan menuju Desa Aek Mata sudah masuk dalam program Dana Alokasi Khusu ( DAK ) tahun 2024.
” dari pengajuan, jalan Desa Aek Mata masuk dalam program alokasi anggaran DAK tahun 2024, mudah mudahan tidak ada abat janggal nya lagi ” kata Elpi.
Ia berharap, ketika alokasi anggaran sudah masuk, dan proyek pembangunan berjalan, warga mendukung sepenuhnya, termasuk masalah pembebasan lahan ketika ada lahan warga yang masuk terpakai. Hal ini mempermudah proses pembangunan jalan, sehungga tidak menjadi kendala. ( fikri/ red )