Seputar Madina

Wisata, Ekonomi, dan Libur Lebaran

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Wisata menjadi salah satu sektor yang digadang-gadang untuk meningkatkan ekonomi, terlebih di tengah libur lebaran seperti saat ini.

Libur lebaran memang menjadi momentum bagi beberapa daerah untuk meningkatkan PAD dari sektor wisata, misalnya Kabupaten Samosir bisa menarik PAD sebesar 243 juta rupiah sepanjang lebaran ini. Sementara sektor wisata Bantimurung dan Bulukumba berturut-turut berhasil menyetor PAD sebesar 1 dan 1,2 miliar rupiah.

Mandailing Natal (Madina) memiliki potensi dan tempat wisata jadi yang tidak kalah dengan daerah lain, tapi pemanfaatannya untuk menunjang perekonomian belum maksimal. Ada beberapa memang yang mampu menggeliatkan ekonomi, salah satunya Silangitkoi Hutasiantar, Panyabungan.

Wisata sawah tiga dimensi ini berhasil menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal sepanjang libur lebaran. Pengunjung yang menghabiskan waktu di tempat ini tidak hanya dari Madina, tapi juga dari daerah lain seperti Tapanuli Selatan (Tapsel).

Andes Mar Siregar, anggota DPRD Tapsel, memilih membawa keluarganya menikmati kemolekan wisata Silangitkoi.

“Saya sengaja membawa Tulang (mertua) saya dari kampung khusus berkunjung ke Silangitkoi karena beberapa bulan yang lalu saya juga berkunjung ke sini,” katanya, Minggu (8/5).

Andes menerangkan, tempat yang nyaman dan makanan khas Mandailing menjadi alasan utama memilih Silangitkoi.

“Menu pilihannya belut goreng khas Mandailing, pecal, lupis, dan ikan jurung yang langsung tangkap di tempat,” ujarnya.

Andes mengungkapkan, nama Silangitkoi sudah dikenal di wilayah Tabagsel juga kekhasan pondoknya yang beratap ijuk.

Anggota DPRD Tapsel ini menilai Silangitkoi sangat tepat untuk menjadi salah satu ikon wisata di Madina dalam menumbuhkan ekonomi kreatif dan pembukaan lapangan kerja.

“Semoga Silangitkoi tetap eksis dan bermanfaat bagi masyarakat terutama promosi daerah dan penciptaan lapangan kerja,” harapnya.

Tempat wisata yang nyaman dan suguhan makanan yang enak memang menjadi salah satu alasan utama masyarakat memilih tempat wisata. Ketidaknyamanan ini pula yang membuat banyak wisatawan mengeluh ketika mengunjungi Aek Sijorni di Tapsel.

Informasi terakhir pihak kepolisian bahkan menangkap juru parkir karena tarif parkir yang ditetapkan menyalahi undang-undang dan memberatkan pengunjung.

Dengan kondisi tersebut Pemkab Madina diminta untuk jeli dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Madina sehingga benar-benar berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

 

Peliput: Roy Adam

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.