Seputar Madina

Zubeir Pulungan, Yatim yang Lolos Beasiswa ke Yaman

Ahmad Zubeir Pulungan

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Ahmad Zubeir Pulungan berhasil memperoleh beasiswa kuliah di Universiatas Al Haqop, Hadromaut, Yaman.

Anak yatim yang berasal dari Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal ini termasuk dari sekitar 300 dari sekitar 1.000 pelamar di seluruh Indonesia yang berhasil memperloeh beasiswa itu untuk segmen al-wasithiyyah.

Dia mengikuti seleksi di pesantren Al Kaustar, Medan.

Menjawab Mandailing Online di masjid Nur Ala Nur, Panyabungan, Mandailing Natal, Jum’at (9/8/2019), Ahmad Zubeir Pulungan menyatakan bahwa dia akan berangkat ke negara Yaman di bulan Agustus ini. Tanggal pemberangkatan belum terpastikan.

Zubeir merupakan tamatan pesantren Darul Hadis di Desa Hutabaringin, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal.

Dia akan mengikuti kuliah di fakultas Syariah, jurusan Tafsir selama lima tahun di Yaman.

Beasiswa itu berasal dari Universiatas Al Haqop. Hanya saja, beasiswa yang diperoleh hanya untuk biaya kuliah dan asrama saja.

Untuk biaya hidup di Yaman selama lima tahun harus dicari sendiri oleh Ahmad Zubeir. Termasuk biaya transportasi pulang pergi dari Indonesia ke Yaman plus jaminan medical setelah tiba di Yaman.

Kebutuhan lain yang harus ditanggung sendiri oleh Zibeir adalah kebutuhan buku dan bahan kuliah lainnya.

Total yang dibutuhkan Ahmad Zubeir untuk kesempatan kuliah di Yaman ini sebesar sekitar 111 juta rupiah.

Rinciannya :

Ongkos transportasi PP Indonesia-Yaman plus jaminan Medical sekitar 45 juta Rupiah.

Biaya hidup 5 tahun sekitar 1.000 US Dollar atau sekitar 14 juta Rupiah.

Biaya kebutuhan bahan-bahan pendukung kuliah serta aktivitas lainnya 5 tahun sekitar 2.000 US Dollar atau sekitar 28 juta Rupiah.

Biaya kitab sekitar 1.000 US Dollar atau sekitar 14 juta Rupiah.

Biaya-biaya yang tak terduga selama di Yaman sekitar 1.000 US Dollar atau sekitar 14 juta Rupiah.

Dana besar itu tak mungkin terwujudkan oleh ibunya yang hanya petani sawah biasa.

Ahmad Zubeir Pulungan (kiri) bersama Raja Bangun Nasution yang pernah kuliah di Timur Tengah foto bersama di masij Nur Ala Nur, Panyabungan, Jum’at (9/8/2019).

Sejauh ini Zubeir Pulungan baru mampu mengumpul uang sebesar sekitar 35 juta Rupiah yang bersumber dari berbagai sumbangan dermawan dan dari keluarganya.

Meski tergolong sulit memperoleh dana, Zubeir Pulungan tetap berkomitmen untuk berangkat ke Yaman karena tekadnya yang sudah bulat untuk menjadi ahli tafsir di kemudian hari.

Zubeir Pulungan lahir di keluarga petani yang sederhana. Karena ayahnya wafat 18 tahun lalu saat Zubeir masih kecil, maka satu-satunya tulang punggung keluarga adalah ibunya yang bernama Saubah Nasution (52 tahun). Zubeir merupakan bungsu dari 4 bersaudara.

Saat ini, Zubeir bersama orang-orang yang bersimpati masih terus menggalang dana dari berbagai pihak yang memiliki kelebihan berkah rezeki.

Peliput : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.