TAMBANGAN (Mandailing Online) – Kawasan Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah lama mengeluhkan rendahnya voltase tegangan listrik, terutama sejak pukul 18.00 hingga pukul 21.30 WIB.
“Jika sore hari mulai magrib hingga pukul 10 WIB, voltase selalu turun. Bola-bola lampu tidak terang menyala” kata Erwin Lubis kepada Mandailing Online, Jum’at (13/3/2015).
Dampak rendahnya voltase itu berdampak juga pada banyaknya pewasat televisi tak normal bila dinyalakan di rentang pukul 18.00 hingga 21.30 WIB. Bahkan banyak juga televisi tak dapat dinyalakan sama sekali. Kondisi ini telah bertahun-tahun terjadi.
Tak itu saja, rendahnya voltase di kawasan itu berdampak pada seringnya terjadi listrik padam di salah satu jalur, sedangkan di jalur lain tetap hidup.
“Persoalan listrik ini sudah menjadi rutinitas kami di kasawan ini,” ujarnya. Dia berharap pihak PLN lebih memperhatikan keluhan warga di sana.
Sementara itu, sebelumnya seperti dilansir surat kabar Medan Bisnis, General Manager PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Bernadus Sudarmanta mengungkapkan kondisi kelistrikan di Sumut masih defisit hingga 200 Mega Watt (MW).
Pembangkit-pembangkit listrik yang ada baru hanya mampu memasok listrik sebanyak 1.600 MW, sedang beban puncak sebesar 1.800 MW, sehingga masih defisit 200 MW.
Kendati demikian, imbuh Bernadus, ke depan sesuai dengan program-program pembangunan kelistrikan yang tengah dan akan dilakukan PLN Sumut, kebutuhan listrik diharapkan teratasi sekitar tiga hingga empat tahun ke depan.
Peliput/Editor : Dahlan Batubara