Berita Nasional

Berniatkah Timur reformasi Polri?


MEDAN – Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, merupakan lokasi yang mendapatkan pengawalan super ketat dari aparat kepolisian.

Namun beberapa tahanan yang berada di Rumah Tahanan (Rutan) ini bisa leluasa berplesiran meninggalkan rutan, seperti yang dilakukan oleh terdakwa mafia hukum, Gayus Halomoan Tambunan.

Menurut sumber Waspada Online, hal ini tidak hanya dilakukan oleh Gayus semata, akan tetapi beberapa tahanan lainnya juga melakukan hal yang sama, seperti Aulia Pohan yang merupakan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji, dan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Williardi Wizard.

Anggota komisi III DPR RI, Nudirman Munir mengatakan, jika saja Kapolri, Jenderal Timur Pradopo ingin membuktikan kemampuannya dan melakukan reformasi di kepolisian, sekarang ini merupakan momen yang tepat untuknya.

“Namun kita tidak dapat berharap banyak kepada Timur (Kapolri-red) kalau dia akan mengusut hal ini secara transparan,” ujar Nudirman kepada Waspada Online, malam ini.

Politisi dari Partai Golongan Karya ini mengatakan, kejadian seperti ini bukanlah sesuatu yang baru, karena hal ini merupakan salah satu praktek mafia yang sudah sejak lama berada di tubuh Polri. “Dan ironisnya hal ini sangat sulit diberantas,” tuturnya.

Lanjutnya, harapan untuk memberantas hal ini masih ada, jika segala kasus-kasus yang melibatkan para petinggi Polri diselesaikan secara transparan. Namun apabila prosesnya masih diselesaikan di internal kepolisian semata, tidak akan pernah ada solusi untuk memberantas, bahkan meminimalisir praktek yang sudah mendarah daging ini.

“Kita berharap aparatur hukum di negara ini bisa bekerja professional, dan membuktikan kalau azas equality before the law itu tidak hanya manis dibibir saja,” jelasnya.
Sumber : waspada Online

Comments

Komentar Anda